Berita Lombok Timur

Kerugian Jembatan Ambruk di Suela dan Banjir di Pringgabaya Ditaksir Capai Rp15 Miliar

Perbaikan jembatan putus membutuhkan anggaran yang besar karena memiliki panjang 20 meter dan tinggi 15 meter

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
TribunLombok.com/Rozi Anwar
JEMBATAN AMBRUK - Jembatan di Dusun Aik Beta, penghubung Desa Perigi dan Desa Puncak Jeringo, Kecamatan Suela, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (19/11/2025). Perbaikan jembatan putus membutuhkan anggaran yang besar karena memiliki panjang 20 meter dan tinggi 15 meter. 
Ringkasan Berita:
  • Jembatan penghubung antardesa di Dusun Aik Beta, Sesa Perigi, Kecamatan Suela, ambruk
  • Jembatan yang menghubungkan Desa Perigi dan Desa Puncak Jeringo rusak sehingga warga terisolasi

 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Sejumlah desa di Kabupaten Lombok Timur diterjang banjir akibat curah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi, Rabu (19/11/2025).

Dampaknya, jembatan penghubung antardesa di Dusun Aik Beta, Sesa Perigi, Kecamatan Suela, ambruk sehingga memutus akses transportasi masyarakat. 

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahmadi mengatakan jembatan ini menghubungkan Desa Perigi dan Desa Puncak Jeringo. 

Ratusan kepala keluarga di Desa Puncak Jeringo terisolasi sehingga bantuan juga sulit didistribusikan.

"Mereka terisolir harus mutar 20 kilometer itu pun jalannya rusak, Lombok Timur harus segera membuat jembatan darurat," kata Ahmadi, Kamis (20/11/2025). 

Baca juga: Warga Suela dan Pringgabaya Terdampak Banjir Diberi Bantuan Paket Sembako

Ahmadi mengatakan akibat putusnya jembatan penghubung ini membuat penyaluran makanan bergizi gratis (MBG) terhambat.

Bahkan warga menggunakan tali untuk menyalurkan program Presiden Prabowo Subianto ini. 

"Mencari makan, pergi sekolah susah, lebih-lebih dropping MBG dapurnya di sana di bawah, kalau terlalu lama, lama nyampainya," kata Ahmadi. 

Jika dibiarkan terjadi maka distribusi MBG ini akan membutuhkan waktu yang lama, karena memutar 20 menit dengan kondisi jalan yang rusak. 

Ahmadi mengatakan, perbaikan jembatan putus membutuhkan anggaran yang besar karena memiliki panjang 20 meter dan tinggi 15 meter. 

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) ini mengatakan, di Desa Puncak Jeringo hampir 150 Kepala Keluarga terdampak.

Kemudian di wilayah Seruni Mumbul 500 Kepala Keluarga dengan kerugian ditaksir mencapai Rp15 miliar. 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved