Berita Lombok Tengah

Hadir di Bagu Lombok Tengah, Ketum PBNU Gus Yahya Ingatkan Nahdliyin untuk Tetap Pertahankan NKRI

Gus Yahya mengingatkan bahwa belakngan banyak pihak yang mencoba untuk mengajak umat ke arah yang belum tentu baik dengan berbagai dalil dan alasan.

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Wahyu Widiyantoro
ISTIMEWA
Kunjungan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf ke Pulau Lombok pada Sabtu (25/2/2023). Gus Yahya mengingatkan bahwa belakngan banyak pihak yang mencoba untuk mengajak umat ke arah yang belum tentu baik dengan berbagai dalil dan alasan. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf bersama jajaran pengurus PBNU hadir di Ponpes Qomarul Huda Bagu Lombok Tengah untuk mengikuti rangkaian acara peringatan 1 abad NU dan Harlah ke-61 Ponpes NU Qomarul Huda di NTB.

Agenda yang dirangkaikan dengan haul akbar Syeikh Abdul Qodir Jailani, TGH Moh Saleh Chambali, KH Abdurahman Wahid, dan TGH L Badaruddin itu dihadiri juga seluruh jajaran NU se-NTB.

Gus Yahya dalam sambutanya kembali mengingatkan agar seluruh Nahdliyin untuk mempertahankan NKRI dan tidak mudah terpengaruh oleh ajaran yang belum pasti arah dan tujuannya.

"Kita selalu memohon untuk diberi jalan yang lurus menuju kebaikan. Mohon hidayah dari Allah SWT untuk bisa mengikuti jalannya orang-orang yang sudah karuan mendapat nikmat. Yang sudah karuan mendapat nikmat adalah orang-orang yang dihaulkan hari ini, mereka sudah karuan mendapat nikmat jalan yang lurus," ungkap Gus Yahya.

Gus Yahya mengingatkan bahwa belakngan banyak pihak yang mencoba untuk mengajak umat ke arah yang belum tentu baik dengan berbagai dalil dan alasan.

Baca juga: Kunjungi Ponpes Qomarul Huda, Ketum PBNU Imbau Jemaah Tak Terpengaruh Ajakan Bentuk Negara Khilafah

Bahkan ada yang mengajak untuk mengikuti bentuk aliran dan keyakinan yang tidak sesuai dengan arah bangsa ini.

"Jadi kalau ada yang belum tentu mendapat nikmat jalan yang lurus mengajak ke jalan yg mereka tuju, jangan buru-butu mau ikut. Karena sekarang banyak orang yang mengajak melalui internet dan forum pengajian dan sebagainya. Lihat dulu dia ngakjak ke mana. Kalau dia ngajak ke jalannya sendiri. Jangan ikut. Kalau ngajak ke jalan seperti Tuan Guru Hambali. Ikut! Karena sudah pasti ke jalan yang lurus, mereka ini sudah jelas mendapat nikmat dari Allah. Tandanya mereka hidup dengan kemuliaan ahlak dan jihad fisabilillah," tegas Gus Yahya dengan suara lantang.

Lebih jauh Ketua PBNU itu juga menegaskan agar Nahdliyin tidak terpengaruh oleh ajaran yang menjurus pada perubahan ideologi bangsa.

Karena Ia meyakini bahwa apa yang sudah dirumuskan dan diajarkan oleh pendiri NU merupakan bentuk implementasi beragama yang sesuai untuk NKRI.

"Para ulama kita telah meninggalkan jejak yang terus tumbuh. Memberikan manfaat dan maslahat barokah kepada orang banyak. Ini berarti mereka terbukti mendapat nikmat dari Allah. Kalau diajak mengikuti itu, ikut! karena itu termasuk dalam doa kita setiap hari yang selalu meminta diberikan jalan yang lurus. Maka kalau diajak mempertahankan NKRI dan UUD45, ikut!"

"Jika sebaliknya ada yang ajak ke bentuk negara baru khilafah atau apa itu namanya, jangan ikut!," tegas Gus Yahya di depan Datoq Bagu, para pengurus NU dan ribuan Nahdliyin yang hadir memadati pelataran Ponpes Qomarul Huda Bagu Lombok Tengah, Sabtu 25 Februari 2023.

Sementara Ketua PWNU NTB Prof. TGH Masnun Tahir menyebut bahwa kehadiran Ketum dan jajaran pimpinan PBNU pada acara harlah ke-61 Ponpes Qomarul Huda dan rangkaian agenda peringatan 1 Abad NU di NTB tersebut, sebagai penambah energi baru bagi para pengurus dan warga Nahdliyin di NTB.

"Itu menunjukkan bahwa NU itu hadir di setiap kebutuhan masyarakat, apalagi ini acaranya Datoq ya," ungkap Ketua NU yang juga menjabat sebagai Rektor UIN Mataram itu.

Prof Masnun juga mengingatkan pentingnya merawat ajaran yang telah diwariskan para pendiri dan ulama NU. Karena terpeliharanya ajaran tersebut menjadi penentu keberlanjutan kehidupan yang tertata dan berperadaban untuk bangsa ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved