Berita Sumbawa

Banjir Sumbawa Rendam 3.437 Rumah di Kecamatan Empang dan Tarano, 10.137 Jiwa Terdampak

Titik banjir Sumbawa paling parah terjadi di Kecamatan Empang dan Tarano yang masih merendam hingga Minggu 26 Februari 2023

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Wahyu Widiyantoro
ISTIMEWA
Banjir yang menerjang kawasan Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa pada Minggu (26/2/2023). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA - Sebanyak 3.437 rumah terdampak banjir yang menerjang sejumlah kecamatan di Sumbawa sejak Sabtu (25/2/2023).

Dari jumlah tersebut, diperkirakan 10.137 jiwa juga menghadapi langsung bencana tersebut.

Titik banjir paling parah terjadi di Kecamatan Empang dan Tarano.

Banjir bermula kala hujan dengan instensitas sedang hingga tinggi di sebagian besar wilayah pulau Sumbawa pada Sabtu tanggal 25 Februari 2023 sejak pukul 15.00 WITA sampai pukul 18.00 WITA.

Hal itu menyebabkan luapan sungai yang merendam beberapa Desa di Kecamatan Empang dan Kecamatan Tarano Kabupaten Sumbawa.

Baca juga: Banjir Rendam 7 Desa di Sumbawa, Ketinggian Air 1,5 Meter

Musibah tersebut dilaporkan belum memakan korban jiwa. Namun, sedikitnya 59 ibu hamil terdampak, 84 bayi terdampak, 456 Balita terdampak, 823 Lansia terdampak, 5 Odgj terdampak, 436 Sumur terdampak dan kerusakan lainnya masih dalam pendataan.

"Kondisi saat ini sudah kondusif, perlu untuk terus dilakukan pendampingan korban terdampak
dengan semaksimal mungkin agar kehidupan dan penghidupan masyarakat kembali normal," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Sumbawa Muhammad Nurhidayat pada Minggu (26/2/2023).

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem berupa angin kencang dan hujan lebat yang berpotensi menyebabkan terjadinya bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.

Sebelumnya, Wakil Bupati Sumbawa Barat Dewi Noviany meninjau langsung lokasi terdampak banjir di tujuh desa di Sumbawa.

"Begitu turun pesawat dari Mataram, dengan hanya mengganti pakaian di pendopo, saya langsung bertolak menuju wilayah yang terdampak banjir di kecamatan Empang dan Tarano," kata Dewi Novianty pada Minggu (26/2/2023).

Adik kandung Gubernur NTB Zulkieflimansyah itu mengaku hingga Minggu sore, pihaknya belum menerima adanya laporan korban jiwa dari musibah yang melanda sejak Sabtu sore (25/2/2023) itu.

Wabup juga menyerahkan bantuan kepada sejumlah kepala keluarga (KK) di Kecamatan Empang dan Tarano.

Ia pun mengingatkan bagi semua pihak agar senantiasa menjaga kelesetarian hutan. Tidak melakukan pembalakan secara membabi-buta.

"Sambil menyerahkan bantuan kepada yang terdampak, saya menghimbau kepada seluruh masyarakat kita agar lebih aktif menjaga hutan. Jangan hanya karena ingin kaya sesaat, tapi anak cucu kita yang nantinya mendapatkan warisan bencana tanpa henti," jelasnya.

"Semoga warga yang terdampak selalu diberikan kesabaran, dan keadaan bisa pulih kembali secepatnya. Tetap semangat yaa semuanya," sambungnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved