Berita NTB

AMMAN Kantongi Rekomendasi Ekspor dari ESDM, Kontribusi Fiskal Bagi Perekonomian NTB Kembali Pulih

Izin ekspor konsentrat tembaga akan menjaci faktor penting dalam menjaga kesinambungan operasional perusahaan. 

|
Penulis: Sinto | Editor: Idham Khalid
Dok.AMMAN
TAMBANG EMAS - Salah satu truk milik PT AMNT yang beroperasi di lokasi tambang, di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi NTB. 
Ringkasan Berita:
  • PT AMNT memperoleh rekomendasi ekspor konsentrat tembaga sebesar 480.000 metrik ton dari Kementerian ESDM, berlaku enam bulan mulai 31 Oktober 2025.

  • Izin ekspor ini penting untuk menjaga kelangsungan operasional AMNT selama fasilitas smelter diperbaiki hingga paruh pertama tahun 2026.

 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) memperoleh rekomendasi ekspor konsentrat tembaga sebesar 480.000 metrik ton kering ("dmt"), yang berlaku enam bulan mulai 31 Oktober 2025, dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 

Dengan terbitnya rekomendasi tersebut, Kementerian Perdagangan memiliki landasan untuk menerbitkan Surat Persetujuan Ekspor (SPE) konsentrat tembaga bagi AMNT.

Presiden Direktur AMNT. Rachmat Makassau, menyatakan izin ekspor konsentrat tembaga akan menjaci faktor penting dalam menjaga kesinambungan operasional perusahaan. 

"Dengan dimulainya kembali penjualan konsentrat tembaga, kami dapat memastikan bahwa gudang penyimpanan konsentrat tidak melebihi kapasitas, sehingga operasional tambang tetap dapat berlanjut sesuai rencana, selama fasilitas smelter diperbaiki. Dengan demikian, kontribusi fiskal AMMAN bagi perekonomian nasional dan daerah juga kembali pulih, serta mendukung pemulihan ekonomi NTB," ujar Rachmat dalam keterangan resmi, Senin (3/11/2025). 

Gubernur NTB Sambut Positif

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhammad Iqbal, menyambut baik keputusan pemerintah pusat yang memberikan rekomendasi ekspor bagi AMNT.

Gubernur Iqbal menegaskan peran aktif Pemerintah Provinsi NTB dalam mendukung langkah tersebut. 

"Sejak awal kami berkoordinasi secara intens dengan berbagai kementerian dan lembaga agar izin ini dapat segera terbit. Izin ini bukan hanya penting untuk operasi AMMAN tapi juga penting untuk menggerakkan ekonomi lokal serta untuk menjaga stabilitas fiskal daerah." ujar Iqbal.

Baca juga: AMMAN Dorong Guru PAUD Kuasai Berpikir Komputasional

Menurut Iqbal, sejak terhentinya smelter, pertumbuhan ekonomi sektor pertambangan mengalarni kontraksi hingga -30 persen. Akibatnya pertumbuhan ekonomi NTB secara keseluruhan menurun ke angka 1,47 persen , meskipun sebenarnya pertumbuhan sektor lain di periode itu sangat tinggi.

"Seperti sektor pertanian yang mencapai 10,28?n merupakan pertumbuhan tertinggi dalam 14 tahun terakhir. Itu sebabnya kami mengingatkan AMMAN agar memastikan smelter segera beroperasi normal kembali." terang .

Sebelumnya, operasi fasilitas smelter AMMAN harus berhenti beroperasi sementara pada bulan Juli dan Agustus 2025 karena perbaikan di unit Flash Converting Furnace dan Sulfuric Acid Plant. Penghentian sementara ini terpaksa dilakukan untuk mencegah kerusakan lebih parah dan risiko bagi keselamatan kerja.

"Perbaikan terhadap komponen utama smelter ini memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi dan harus dilakukan secara menyeluruh. Mengingat skala dan kerumitan pekerjaan tersebut. proses perbaikan diperkirakan akan berlanjut hingga paruh pertama tahun 2026. Selama periode perbaikan berlangsung, kami tetap melakukan operasi secara parsial dengan peningkatan produksi yang dilakukan secara hati-hati tanpa mengabaikan aspek keselamatan," demikian Rachmat.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved