Dinas Lingkungan Hidup Buka Suara Terkait Micro Plastik yang Cemari Sungai NTB

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) buka suara terkait mirco plastik di sungai-sungai Provinsi NTB.

Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
Ketua CEF, Muslihaddin Aini di atas Trash Trap buatannya, sedang memantau kindisi sampah di Muara Sungai Labuhan Haji. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) buka suara terkait mirco plastik di sungai-sungai Provinsi NTB.

Karena sebelumnya, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Provinsi NTB menegur Pemprov NTB karena sungai dinilai sedang dalam kondisi sekarat.

Berdasarkan penelitian Walhi NTB, dari 100 liter air sungai yang menjadi sampel, 269 partikel micro plastik masih menyelimuti sungai di NTB.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi NTB Julmansyah menjelaskan beberapa klarifikasi kepada TribunLombok.com, Sabtu (4/2/2023).

"Terkait micro plastik yang saat ini mencemari sungai dan perairan harus dilihat dalam satu rentang waktu," katanya.

Baca juga: Dinas LHK NTB Tegaskan Program Zero Waste On Track dengan Pengelolaan Sampah 55 Persen

Julmansyah menilai masyarakat membuang sampah plastik ke sungai yang merupakan praktik akumulasi perilaku.

Dengan akumulasi perilaku tersebut, Julmansyah menuturkan NTB Zero Waste sebagai solusi.

Khususnya untuk mengedukasi praktik-praktik masyarakat seperti itu.

"Bayangkan jika program NTB Zero Waste tidak ada, maka persoalan sampah kita akan jauh lebih berat," kata Julmansyah.

Selain itu, Julmansyah menuturkan, jumlah Bank Sampah mandiri dari tahun ke tahun terus bertambah di NTB.

"Sekarang bank sampah mandiri sebanyak 526 unit, termasuk yang Bank Sampah Desa," tuturnya.

Hal tersebut dinilai menunjukan bahwa sampah telah menjadi sumber daya.

Tetapi Julmansyah mengingatkan, tantangan pengelolaan sampah di NTB masih banyak.

"Saya kira akan tetap ada dan kita mesti terus berikhtiar menjadikan NTB bersih sebagai salah satu syarat menjadikan NTB sebagai destinasi kelas dunia," lanjutnya.

Ia juga menghimbau semua pihak bahu membahu mengatasi permasalahan sampah.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved