Dinas LHK NTB Tegaskan Program Zero Waste On Track dengan Pengelolaan Sampah 55 Persen

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi (LHK) NTB menyatakan program Zero Waste berjalan sesuai rencana.

"Perkembangan Zero Waste di NTB sudah on track," tegas Kepala Dinas LHK Provinsi NTB Julmansyah, Sabtu (4/2/2023).

Hal ini ditegaskan LHK Provinsi NTB untuk menjawab tudingan Walhi NTB yang menilai program Zero Waste gagal.

Julmansyah menuturkan, di era pemerintahan Zulkieflimansyah -Sitti Rohmi Djalillah, sampah yang dihasilkan masyarakat NTB sekitar 3,9 juta ton.

Dari 3,9 juta ton sampah tersebut, sudah sebanyak 1,9 juta ton dikelola.

Baca juga: Walhi Nusa Tenggara Barat Menyoroti  Program Zero Waste di NTB

"Ini adalah indikator bahwa program Zero Waste itu on the track," tegas Kepala DLHK Provinsi NTB Julmansyah, Sabtu (4/2/2023).

Julmansyah juga turut membandingkan perkembangan Zero Waste negara eropa dan NTB.

Di mana negara eropa membutuhkan waktu selama 50 tahun untuk bisa bersih.

Sedangkan dari NTB sejak tahun 2018, neraca sampah NTB pada angka 20,06 persen, dan di tahun 2022 pada angka 54,98 persen.

Lebih jauh Julmansyah menjelaskan, perkembangan sampah di NTB sebelum adanya Zero Waste.

"Sebelum ada Program NTB Zero Waste tidak ada pihak yang melakukan upaya mengurangan sampah organik dalam skala besar," katanya.

Ketika ada NTB Zero Waste, hal ini mempu merangsang dan men-trigger berbagai elemen.

Diantaranya dengan munculnya unit-unit pengolahan sampah bio konversi, seperti metode BSF/Maggot sebanyak 39 unit.

Metode BSF terbesar ada di Lingsar, Mataram Maggot Center milik Pemkot Mataram yang dibangun 2022 sebanyak 2 ton sehari.