Walhi Nusa Tenggara Barat Menyoroti Program Zero Waste di NTB
Demikian dikatakan Direktur Eksekutif Daerah Walhi NTB, Amri Nuryadin saat konferensi pers di Batu Layar, Senggigi, Jumat (3/2/2023).
Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Dion DB Putra
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) NTB menyoroti program Zero Waste yang dicanangkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB.
Walhi NTB memandang Pemprov NTB tidak mudah mengimplementasikan program Zero Waste.
Baca juga: Kerusakan Hutan Kian Parah, Walhi NTB Tolak Proyek Kereta Gantung Rinjani hingga Pertambangan
Demikian dikatakan Direktur Eksekutif Daerah Walhi NTB, Amri Nuryadin saat konferensi pers di Batu Layar, Senggigi, Jumat (3/2/2023).
Amri mengatakan, pemerintah Provinsi NTB mengucurkan anggaran sebesar Rp69 miliar untuk program Zero Waste.
Dana sebesar itu, kata Amri, sebaiknya lebih fokus untuk membenahi sistem Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok, Lombok Barat.
"Di Kebon Kongok itu masih banyak sampah yang belum bisa diolah. Kalau pun dibakar, hasil pembakarannya di buang ke aliran sungai dan selokan yang mengalir ke rumah warga," kata Amri.
Amri menilai, proses buang timbun di TPA Kebon Kongok tidaklah efektif.
Belum lagi aliran air lindi dari timbunan sampah TPA Kebon Kongok yang menjalar ke sekitar rumah warga.
Amri mengaku menemukan sisa pembakaran sampah yang belum dikelola dengan baik, yang dibuang secara langsung ke saluran air selokan setempat.
Direktur Walhi NTB juga menyinggung sungai-sungai yang ada di NTB.
Berdasarkan penelitian Walhi NTB, pada beberapa sungai yang ada di NTB, terkandung 269 partikel mirco plastik di dalamnya dari sampel 100 liter air.
Sebagai perbandingan, di Kota Surabaya, Jawa Timur dengan jumlah 4 juta penduduk, ada 600 partikel mirco plastik yang terkandung di dalam 100 liter air.
"Ini merupakan lampu merah untuk pemerintah. Jangan sampai sungai kita sama seperti di sana (Kota Surabaya)," ungkap Amri.
Walhi NTB menyarankan adanya langkah konkret, jaminan kepada perusahaan maupun pemerintah untuk bertanggung jawab terhadap tata kelola sampah di sungai.
Zero Waste merupakan salah satu program prioritas Pemerintah Provinsi NTB.
Targetnya t 70 persen pengelolaan dan 30 persen pengurangan sampah di tahun 2023.
Sejak program NTB Zero Waste dilaksanakan oleh Pemprov NTB pada 2018, capaian pengelolaan sampah di NTB sudah mencapai 49 persen. (*)
Didominasi Pertanian Jagung Jadi Dugaan Penyebab Banjir di NTB |
![]() |
---|
Apa Itu Penyakit Kulit Iktiosis? Ini Penyebab, Obat, dan Cara Perawatannya |
![]() |
---|
Mahasiswa KKN Unram Kelurahan Dasan Geres Manfaatkan Limbah Bonggol Jagung Jadi Media Tumbuh Jamur |
![]() |
---|
WALHI NTB: Selamatkan Hutan, Selamatkan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.