Berita NTB

Didominasi Pertanian Jagung Jadi Dugaan Penyebab Banjir di NTB

Atas aktivitas itu, Walhi NTB menyatakan, komoditas jagung yang dieksploitasi berlebihan dapat mengakibatkan penggundulan hutan dengan cepat.

Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM/GALAN REZKI WASKITA
Didominasi Pertanian Jagung Jadi Dugaan Penyebab Banjir di NTB- Lahan jagung di Kabupaten Sumbawa. Dalam waktu dekat akan hadir pabrik pengering jagung di wilayah tersebut. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Komoditas jagung masih mendominasi aktivitas perekonomian di sektor pertanian Nusa Tenggara Barat.

Desember 2022, NTB mengirim jagung dengan total 56 ribu ton lebih melalui jalur laut.

Atas aktivitas itu, Walhi NTB menyatakan, komoditas jagung yang dieksploitasi berlebihan dapat mengakibatkan penggundulan hutan dengan cepat.

"Ketika ada penanaman jagung, di situ hutan pasti gundul. Dan ketika hutan gundul, pasti akan menyebabkan banjir," cetus Direktur Eksekutif Daerah Walhi NTB, Amri Nuryadin, saat konferensi pers di Batulayar, Senggigi, Jumat (3/2/2023).

Baca juga: Banjir di Dompu Mulai Surut, Warga Terdampak di Empat Kelurahan Butuh Nasi Bungkus

Amri memberi contoh bencana yang terjadi di kabupaten dan kota di Pulau Sumbawa.

"Kalau dilihat di bukit yang ada di Pulau Sumbawa, sepanjang jalan kita hanya melihat hutan yang gundul dan ditanami pohon jagung, jadi tidak ada areal penyerapan air hujan," ungkap Amri.

Dalam pantauan wartawan TribunLombok.com, Kecamatan Maddapanga kini sedang dilanda banjir setinggi pinggul orang dewasa akibat hujan.

Dan Amri menegaskan, itu merupakan efek dari penggundulan hutan dan masifnya penanaman jagung oleh petani di sana.

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Sumbawa, 5 Kecamatan Terdampak

Belum lagi dorongan program penanaman jagung yang dicontohkan oleh Amri.

Di mana Kementrian Pertanian bersama Gubernur NTB mengusung program penanaman jagung secara masif di Sumbawa, Dompu dan Bima.

"Dulu TGB menerapkan program 1000 Ekor Sapi, sekarang Zul malah menggaungkan program 1000 Ton Jagung. Ya banjirlah rumah kita," beber Amri membandingkan dua Gubernur NTB.

Atas dasar tersebut, Amri meminta Pemerintah NTB dengan tegas untuk mengubah haluan komoditas di NTB.

Yakni dengan menanam pohon buah yang dapat menerima resapan air, maupun berternak sapi hingga hewan lainnya.

 

Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved