Penemuan Mayat Polisi di Lombok
Keluarga Brigadir Esco Ancam Robohkan Rumah Briptu Rizka
Masyarakat mengancam akan merobohkan rumah tersangka yang diduga sebagai tempat eksekusi tewasnya Brigadir Esco.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Rekonstruksi kasus kematian Brigadir Esco Faska Rely di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar Lombok Barat berlangsung dramatis, Senin (29/9/2025).
Masyarakat Bonjeruk Lombok Tengah, bersama dengan keluarga korban bahkan meneriaki Briptu Rizka dengan kata-kata makian. Keluarga korban kesal, Briputu Rizka diduga sebagai dalang kasus tewanya Brigadir Esco yang juga merupakan suaminya sendiri.
Bahkan, saat pulang, masyarakat yang kecewa meluapkan amarahnya dengan meneriaki rumah korban, dan juga keluarga dari tersangka dengan cibiran “keluarga pembunuh”.
Masyarakat juga mengancam akan merobohkan rumah tersangka yang diduga sebagai tempat eksekusi tewasnya Brigadir Esco.
“Dia (Briptu Rizka) tega melakukan hal itu,” ucap Zaenab salah seorang warga Bonjeruk yang memiliki keluarga dari Korban.
Dikatakannya, ia sangat menyesalkan tersangka menolak untuk melakukan reka adegan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) penemuan mayat korban, di kebun belakang rumahnya.
Baca juga: Keluarga Kecewa Rekonstruksi Brigadir Esco Gunakan Peran Pengganti, Sebut Polres Lobar Tidak Terbuka
Dia juga meyakini, bahwa dalang dari kematian Brigadir Esco tidak hanya satu orang, namun juga ada pihak lain yang ikut terlibat.
“Tidak mungkin perempuan bisa membopong mayat laki-laki sendiri, ini pasti juga ada orang lain,” tegasnya.
Menyikapi keriuhan yang terjadi, Kepala Desa Jembatan Gantung, Suhaimi akan lebih intens berkordinasi dengan pihak desa yang ada di Bonjeruk Lombok Tengah.
“Langkah pengamanannya kita sudah kordinasi dari awal dengan keluarga dan warga yang ada di Bonjeruk. Dari awal sebelum ini terjadi, rekonstruksi ini, kita sudah berkabar, kita sama-sama dari pihak desa ke dua desa sudah kordinasi dan itu akan ditingkatkan,” tegasnya.
Dengan situasi yang memanas, lantaran warga yang kecewa akan jalannya proses rekonstruksi, pihak desa juga akan meningkatkan pengamanan, dengan akan menerjunkan BKD untuk intens berjaga di TKP.
“Dan BKD juga kita datangi disini membantu pihak kepolisian untuk sama-sama menjaga keamanan,” tegasnya.
Dia juga berharap, kasus kematian Brigadir Esco ini cepat terungkap dan masyarakat baik yang ada di Nyiur Lembang dan Bonjeruk tenang.
Sebelumnya, Polres Lombok Barat menggelar rekonstruksi kasus kematian Brigadir Esco Faska Rely, Intelijen Polsek Sekotong, di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.