Cak Imin Isi Mimbar Kebangsaan di Universitas Mataram, Paparkan 5 Tantangan Besar Bangsa Indonesia
Cak Imin menuturkan pentingnya sikap memanusiakan manusia keadaban dan sebagai warga bangsa di era teknologi
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Wahyu Widiyantoro
Sebab jika tidak, kata Cak Imin, hal itu akan menjadi tantangan yang bisa saja merontokkan sendi kebangsaan yang telah terbangun selama ini.
Dampak yang paling fatal dilihatnya adalah adanya dehumanisasi akibat kemajuan teknologi.
Cak Imin menuturkan pentingnya sikap memanusiakan manusia di era teknologi dan membuat pendidikan menjadi sarana yang paling penting untuk menentukan kemanusiaan dan keadaban sebagai warga bangsa.
Persoalan ketiga yakni kamampuan untuk menyejajarkan antara perkembangan pesat manusia di dunia virtual dengan perkembangan manusia yang tertatih di dunia nyata.
Diterangkan Muhaimin Iskandar, saat ini di dunia maya telah masuk pada era baru yang lazim disebut dengan metaverse.
"Sudah terjual beragam alam raya baru yang telah tumbuh menjadi dunia baru kita di dunia virtual," beber.
Mantan Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi itu melihat penyejajaran inilah yang juga menjadi tantangan baru. Sebab jika tidak, kesenjangan antara dunia virtual dengan dunia nyata akan menujukkan gap yang makin jauh.
Permasalah keempat adalah apakah bangsa Indonesia benar-benar memiliki kedisiplinan dalam menyelamatkan bumi dan melahirkan generasi berikutnya yang akan melanjutkan kehidupan.
"Elon Musk sudah menawarkan kunjungan ke bulan dan berbagai planet dalam waktu cepat dan singkat dengan tarif yang tinggi," ujarnya.
Baca juga: Singgung Soal Perubahan ke Warga Kota Bima, Anies Baswedan: Jangan Sebagian Maju, Sebagian Mundur
"Ada kekhawatrian bahwa dunia ini sudah sangat amat rapuh dan akan hancur karena bumi sedang mengalami problem imbas cara pembangunan dan kerakusan. Ekspoitasi dan eskporasi telah melampaui batas," bebernya.
Perubahan iklim, kata Cak Imin telah sanvat nyata. Tetapi cara menanganinya begitu lambat.
Kelima, tantangan bangsa Indonesia telah memasuki abad baru dengan sistem yang harus mengevaluasi atas seluruh sistem yang sedang berjalan.
"Kita berusyukur akhirnya Indonesia mampu mengadaptasi dengan perkembangan global, dengan adanya sistem demokrasi," tukasnya.
"Bahkan Indonesia pernah menjadi negara tercepat dalam proses demokratisasi. One man one vote kita jauh lebih nyata ketereakilannya dengan pilpres di AS," ujarnya.
Kemampuan Indonesia meneguhkan sistem ini akan diuji dan terus diperbaiki dengan sungguh-sungguh.
Bukan Dibegal, Mahasiswi Unram Diduga Tewas karena Menolak Berhubungan Intim |
![]() |
---|
Cak Imin Pastikan Tak Ada Kenaikkan PPh untuk Pelaku UMKM |
![]() |
---|
Menko Pemberdayaan Masyarakat Dorong Percepatan Pencairan KUR untuk 2,3 Juta UMKM |
![]() |
---|
Eko Patrio Ungkap Trauma Berat Setelah Rumahnya Dijarah, Kini Fokus Pulihkan Mental Keluarga |
![]() |
---|
Isu Kapolri Diganti, Komisi III DPR RI Jawab Soal Jadwal dan Nama-nama yang Beredar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.