Pemilu 2024
Survei OMI: Perindo dan NasDem Tak Kebagian Kursi di Pileg DPR RI Dapil Pulau Lombok Pemilu 2024
Hasil survei OMI menunjukkan, pada 2024 nanti akan ada partai inkumben yang terdepak dari posisi delapan besar
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Wahyu Widiyantoro
Direktur Eksekutif Olat Maras Institute Miftahul Arzak membeberkan sejumlah alasan terkait temuannya yang menempatkan partai Perindo dan NasDem tak kebagian kursi pileg DPR RI dapil Pulau Lombok pada pemilu 2024 mendatang.
Baca juga: Jokowi Senang PDIP Akan Usung Kader Sendiri sebagai Calon Presiden di Pemilu 2024
Partai Perindo
Pria yang kerap disapa Miftah itu memaparkan, survei yang pihaknya lakukan adalah survei partai politik bukan survei personal (tokoh) politik.
Miftah juga memberikan disclaimer bahwa pemilihan legislatif akan berlangsung pada Februari 2024, masih ada jangan waktu lebih dari satu tahun, sehingga banyak dari masyarakat yang belum mengetahui dinamika dan perkembangan peta konfigurasi politik teranyar di NTB, khususnya Pulau Lombok.
Diterangkannya, mayoritas orang-orang yang memahami (membicarakan) politik saat ini adalah kalangan elite.
Sedangkan jika ditelisik lebih dalam, merujuk kepada data persebaran responden dan data BPS, hampir 43 persen masyarakat NTB bekerja sebagai petani. Kemudian 15 persen sebagai wiraswasta, Ibu Rumah Tangga 8 persen.
Angka itu, kata Miftah berada di atas 60 persen.
"Sehingga kalau kita bicara politik saat ini, persentase kelompok non elite yang masih tidak terlalu tertarik dengan politik cukup tinggi," beber Miftah.
Sejalan dengan itu, dalam konteks partai Perindo di dapil NTB II Pulau Lombok, survei yang dilakukan OMI, kata Miftah mengarah kepada belum terdistribusikannya informasi hingga ke grassroot perihal figur TGB yang kini sudah bergabung ke partai Perindo.
Termasuk juga tentang kepastian TGB akan turun gunung bertarung di pileg DPR RI dapil NTB II Pulau Lombok.
"Walaupun TGB sudah di Perindo dan akan nyaleg, tetapi pertanyaannya seberapa besar masyarakat yang tadi itu paham dan tahu terkait TGB akan maju? Atau bahkan ada yang belum tahu TGB sudah di Perindo? Jangan-jangan yang tahu hanya elite yang sekian persen itu?" terang Miftah.
Dengan amanah yang diemban sebagai Ketua Harian Nasional, TGB kata Miftah tentu tidak hanya terfokus kegiatannya di NTB atau Pulau Lombok saja.
Melainkan ada 37 provinsi yang juga harus TGB pikirkan. Energinya akan terpecah.
Direktur Eksekutif OMI itu menggarisbawahi, survei yang pihaknya lakukukan mesti dilihat sebagai kabar baik oleh partai Perindo maupun NWDI.
"Karena kami memberikan survei yang gratis kepada parpol. Perindo harus mafhum bahwa keadaannya saat ini tidak seperti yang dibayangkan. Sering juga orang mengkritik tetapi saat pemilihan hasilnya tidak terlalu jauh berbeda. Sehingga inilah realitasnya," terangnya.
Mendagri Setuju Rencana Revisi 8 UU Jadi Satu Omnibus Law tentang Pemilu, Pilkada, hingga Parpol |
![]() |
---|
Bawaslu Lombok Barat Temukan Perbedaan Hasil Penghitungan Ulang Surat Suara Caleg PKS |
![]() |
---|
KPU Lombok Barat Tetap Hitung Ulang Surat Suara Meski Massa Pendukung Caleg Ricuh |
![]() |
---|
Hitung Ulang Surat Suara di KPU Lombok Barat Ricuh, Pendukung Caleg Rusak Gerbang |
![]() |
---|
KPU Lombok Barat Jalankan Putusan MK Hari Ini, Hitung Ulang Suara Caleg PKS di Dapil 2 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.