Berita Lombok Tengah

Tradisi Unik di Makam Keramat Embung Puntik Lombok Tengah, Peziarah Keliling 9 Kali Sebelum Masuk

Makam ini merupakan peristirahatan terakhir seorang ulama penyebar Islam di Pulau Lombok bernama Denek Mas Suryadiningrat

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/LALU HELMI
Peziarah makam keramat embung puntik di Desa Sengkerang, Praya Timur, Lombok Tengah. 

Konon jasadnya menghilang dan tidak pernah muncul.

Denek Mas Suryadiningrat selain menyebarkan Islam, juga menciptakan sebuah lontar Indarjaye.

Lontar tersebut berguna jika ada anak kecil yang telat berbicara melewati umurnya, maka lontar tersebut akan dibacakan.

Dengan izin Allah SWT, anak tersebut akan lancar berbicara.

"Banyak anak yang terlambat bicara, begitu dibacakan lontar Indarjaye akan lancar," katanya.

Lingkok Mas

Pada area makam juga terdapat sebuah sumur atau dalam bahasa Sasak disebut Lingkok Mas.

Sumur Lingkok Mas ini dipercaya peziarah bisa menyembuhkan penyakit.

Baca juga: Jejak Kedatuan Benue di Lombok Tengah: Makam Keramat, Artefak hingga Kerbau Bertanduk Emas

Juru kunci makam, Amaq Wahid mengatakan pernah suatu hari ada orang dari Sumbawa datang dalam kondisi kaki bengkak.

Saat dimandikan di Lingkok Mas, ajaibnya perlahan-lahan orang tersebut sembuh.

"Banyak khasiat air Lingkok Mas untuk menyembuhkan penyakit. Bahkan orang dari luar Lombok datang ke sini," ujarnya.

Amaq Wahid menjadi juru kunci makam sejak tahun 1993.

Dia mengalami berbagai fenomena supranatural sejak menjaga makam.

Amaq Wahid mengaku pernah didatangi oleh sosok Denek Mas Suryadiningrat.

Bahkan dia merincikan ciri-ciri fisiknya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved