Kekeringan di Sumbawa Barat
Kekeringan di Sumbawa Barat Meluas, Enam Desa Terdampak
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KSB mencatat, ada enam desa yang terdampak kekeringan.
Penulis: Rozi Anwar | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA BARAT - Musim kemarau 2025 telah tiba, sejumlah desa mulai berpotensi kekeringan di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KSB mencatat, ada enam desa yang terdampak dan sudah masuk dalam laporan penanganan
"Tiga desa yang terbaru masuk laporannya ke kami, itu di antaranya, Desa Tambak Sari, Lamusung, dan Desa Meraran," terang Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD KSB, Abdullah saat ditemui pada Selasa (2/9/2025).
Sebelumnya ada tiga desa yang sudah melapor dan sudah distribusikan air bersih desa tersebut, ialah Desa Poto Tano, Kiantar dan Desa Seloto.
"Tiga desa itu sudah kita distribusikan air bersih, dan setiap hari kadang empat tengki hingga lima tengki, tergantung kebutuhannya kadang perhari itu dua hingga tiga tengki," ujarnya.
Baca juga: Status Siaga, Puluhan Kecamatan di NTB Jadi Langganan Kekeringan
Ia menyebut, kemarau tahun ini masuk dalam kategori kemarau basah. Di mana kemarau jenis ini bisa lebih panjang dampaknya bagi masyarakat.
"Karena kalau pun sudah ada hujan intensitasnya sangat rendah sehingga tidak bisa menormalisasi sumber-sumber air bersih warga," pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.