DPMPD Dukcapil NTB

DPMPD Dukcapil NTB Gunakan Data Regsosek dan Pendamping Lapangan Verifikasi KK Miskin Ekstrem

Keberhasilan program Desa Berdaya NTB bergantung pada akurasi data untuk menyasar 7.250 KK miskin ekstrem di 40 desa target 2026.

Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/ ROBBY FIRMANSYAH
KEMISKINAN EKSTRIM - Ilustrasi pemukiman kumuh. Keberhasilan program Desa Berdaya NTB bergantung pada akurasi data untuk menyasar 7.250 KK miskin ekstrem di 40 desa target 2026. 
Ringkasan Berita:
  • Keberhasilan program Desa Berdaya NTB bergantung pada akurasi data untuk menyasar 7.250 KK miskin ekstrem di 40 desa target 2026.
  • Pendamping baru akan turun ke lapangan memverifikasi data dan alamat rumah tangga sasaran serta mendalami potensi desa.

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Akurasi data menjadi kunci utama keberhasilan program Desa Berdaya, dalam menyasar kemiskinan ekstrem.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DPMPD Dukcapil) Provinsi NTB, Lalu Hamdi, menjelaskan langkah-langkah teknis yang dilakukan untuk memastikan intervensi KK miskin ekstrem di 40 desa target 2026 benar-benar tepat sasaran.

"Kita sudah punya data regsosek sekarang ini sedang kita komunikasi dengan BPS, memadukan data itu dengan data-data yang lain disatukan," jelas Lalu Hamdi dalam Podcast TribunLombok belum lama ini.

Data terbaru, khususnya desil 1 (setara kemiskinan ekstrem), akan diverifikasi oleh pendamping Desa Berdaya yang baru direkrut.

Pendamping akan turun langsung ke lapangan untuk memverifikasi nama dan alamat rumah tangga sasaran.

"Nah, dengan demikian benar-benar nanti apa yang diintervensi itu sudah jelas siapa yang akan jadi sasaran,"terangnya.

Lalu Hamdi menambahkan, pendamping memiliki tugas penting dalam intervensi yaitu, mengidentifikasi potensi desa.

Kemudian, menginterview KK miskin ekstrem untuk mendalami minat usaha mereka.

Tahap awal pada tahun 2026 akan menyasar 40 desa, mencakup 7.250 KK miskin ekstrem.

"Pendamping ini nanti akan menginterview mendalami masyarakat miskin ekstrem ini kira-kira cocok atau minat usaha pada bidang mana. Targetnya minimal dua mata pencarian untuk satu keluarga itu," tegas Lalu Hamdi.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved