Berita Lombok Timur
Warga Khawatir Dampak Bencana dari Aktivitas Pengerukan Tebing di Sembalun
Pengerukan yang dilakukan di area berdekatan dengan hutan dan perbukitan di Sembalun dikhawatirkan menimbulkan bencana
Penulis: Rozi Anwar | Editor: Wahyu Widiyantoro
Ketua KPLH-SEMBAPALA Rijalul Fikri, menyoroti kendala utama yaitu status lahan yang dimiliki secara pribadi dan ketiadaan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang jelas.
"Yang membuat kita sulit untuk mengadvokasi itu kalau menurut saya karena itu milik pribadi," ujar Rijal.
Ia menjelaskan bahwa tanpa regulasi RTRW, tidak ada payung hukum yang kuat untuk menindak investor atau pemilik lahan.
"Tidak ada dasar hukum untuk kita juga misalnya menuntut masyarakat kita yang mengalihfungsikan lahan," ungkapnya.
Rijalul meminta pemerintah daerah tidak menutup mata terhadap persoalan ini.
Ia menegaskan pentingnya kolaborasi dan regulasi yang jelas agar tidak terjadi dampak negatif yang membahayakan masyarakat luas.
"Bukan berarti kita, masyarakat Sembalun atau KPLH, menolak investor. Tetapi yang menjadi persoalan adalah ketika itu hak pribadi jangan juga semau-maunya, karena sekali lagi ada juga hak-hak umum di sana yang akan menjadi dampak negatif nantinya," tutupnya.
(*)
Bangunan Oven Tembakau di Lombok Timur Terbakar, 5 Ton Daun Hangus |
![]() |
---|
Pembayaran Gaji PPPK Paruh Waktu di Lombok Timur Tidak Ada Perubahan |
![]() |
---|
Nasib Ribuan Tenaga Honorer di Lombok Timur Via Skema PPPK Paruh Waktu Belum Jelas |
![]() |
---|
Mayat Pria di Lombok Timur Ditemukan Tergantung, Terakhir Dilihat 3 Hari Lalu |
![]() |
---|
73 Tenaga Honorer Lombok Timur Belum Input Data PPPK Paruh Waktu, Terkendala SKCK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.