Bayi Meninggal Dunia
Kondisi Desa Batu Nampar Selatan yang Jauh dari Akses Layanan Kesehatan
Satu-satu puskesmas terdekat dari desa ini yakni Puskesmas Sukaraja yang berjarak sekira 25 menit dengan kendaraan bermotor.
Penulis: Toni Hermawan | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Toni Hermawan
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR – Pemerintah Desa Batu Nampar Selatan, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur mengungkapkan keluhan warga tentang mendapatkan pelayanan kesehatan.
Satu-satu puskesmas terdekat dari desa ini yakni Puskesmas Sukaraja yang berjarak sekira 15 kilometer atau 25 menit dengan kendaraan bermotor.
Desa Batu Nampar Selatan terletak di Teluk Awang, yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.
Sekretaris Desa Batu Nampar Selatan Abdul Gani mengakui, masyarakat harus menempuh perjalanan belasan kilometer sampai di Puskemas Sukaraja.
“Itu jadi Faskes pertama masyarakat di sini,” kata Gani saat ditemui, Senin (8/9/2025).
Baca juga: Warga-Pemdes akan Gelar Hearing ke Puskesmas Sukaraja Terkait Kasus Bayi 3 Bulan Meninggal Dunia
Dia berharap adanya koordinasi antardesa dengan pihak Puskesmas Sukaraja mengenai administrasi masyarakat agar memudahkan layanan kesehatan.
“Supaya pasien di Puskesmas Sukaraja tidak bolak-balik, kalau mereka orang kaya, gimana kalau mereka orang gak punya,” keluhnya.
Dia melanjutkan secara geografis letak desa ini paling selatan di Kabupaten Lombok Timur dan jaraknya lebih dekat di Mujur ataupun Praya, Lombok Tengah.
“Kalau berobat ke fasilitas kesehatan di Lombok Tengah tentunya nanti akan kesulitan untuk pengurusan administrasi, faskes pertama Puskesmas Sukaraja,” sambungnya.
Dia berharap adanya perbaikan layanan kesehatan di Puskesmas Sukaraja dan meminta Pemda Lombok Timur memberikan perhatian lantaran menjadi desa paling pinggir.
“Kami perlu pelayanan lebih, karena jarak tempuh kami jauh dan desa ini paling ujung selatan dan desa terpinggir di Kabupaten Lombok Timur,” pungkasnya.

Kasus Bayi Meninggal
Bayi berusia sekitar 3 bulan 22 hari dari Desa Batu Nampar Selatan, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur meninggal dunia.
Bayi bernama Ahmad Al Farizi Arham diduga tidak disediakan obat dan penanganan medis dari Puskemas.
Arham terpaksa dibelikan obat sirup di puskesmas terdekat, namun kondisinya tidak membaik dan dilarikan ke rumah sakit Keruak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.