Perayaan Maulid di Lombok

Menyimak Tradisi Bejango Bliq Desa Songak, Wujud Penghormatan kepada Leluhur

Desa Songak, Kecamatan Sakra, Lombok Timur, memiliki tradisi mengunjungi makam leluhur

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/TONI HERMAWAN
BEJANGO BLIQ – Suasana Bejango Bliq di Desa Songak, Kecamatan Sakra, Lombok Timur, Minggu (7/9/2025) sore. Acara ini sebagai simbol menghormati leluhur. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR – Desa Songak, Kecamatan Sakra, Lombok Timur, memiliki tradisi mengunjungi makam leluhur atau dalam bahasa sekitar dikenal dengan Bejango Bliq. Tradisi ini dilaksanakan setiap bulan Rabiul Awal sesuai dengan kalender Islam.

Tokoh adat Desa Songak, Murdiyah, menjelaskan, tradisi Bejango Bliq melibatkan semua orang dan keluarga besar desa setempat. Tradisi ini berawal dari kisah sosok leluhur yang meninggalkan anak cucunya.

“Berpamitan anak cucunya di Songak dan mengatakan saya akan pergi dan tidak akan meninggalkan kalian,” terang Murdiyah di sela acara Bejango Bliq, Minggu (7/9/2025) sore.

Meski demikian, konon anak cucunya tersebut tidak berkenan ditinggalkan. Leluhur desa tersebut pergi tengah malam dan dikejar oleh anak cucu beserta suami.

“Nah pas sampai sini dia hilang, makanya ditanda sebagai makamnya,” tambahnya.

Dia melanjutkan, dalam prosesi Bejango Bliq ini, masyarakat mendatangi kuburan desa setempat dengan membawa sesangan atau sajian makanan yang dibawa oleh para ibu-ibu.

Selanjutnya, mereka berkeliling di kuburan tersebut, biasanya sebanyak tiga kali, lalu memberikan doa-doa.

“Kalau kita mendatangi tempat yang sakral, biasanya dikelilingi dulu sebagai simbol pendekatan, jangan begitu datang langsung duduk itu tidak etis. Kita permisi dan minta izin,” ucapnya.

Murdiyah berharap tradisi ini dapat dilestarikan karena memiliki makna yang luas. Sebab, sebelum Bejango Bliq, masyarakat berangkat dari masjid dan berakhir di sebuah makam.

“Ada wasiat, datangi saya ke makam melalui masjid, kalau ingin menemui saya. Makna rajinlah kamu salat karena kamu akan mati,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved