Maulid Nabi Muhammad SAW
Momen Makan Bareng Dalam Tradisi Begibung pada Perayaan Maulid Nabi di Suela Lombok Timur
Begibung merupakan tradisi positif dan harus dilestarikan karena mempunyai nilai kebersamaan dan kesetaraan
Penulis: Rozi Anwar | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi ajang tempat berkumpul dan makan bersama di satu tempat.
masyarakat di Masjid Pusaka, Desa Ketangga, Kecamatan Suela, Lombok Timur, NTB membawa makanan berupa jajanan ringan, makanan basah, nasi dan lauk khas Lombok.
Setelah itu masyarakat membawanya dengan nampan dan ditutup dengan dulang berwarna merah agar seragam.
Makanan yang dikumpulkan di satu tempat ini dimakan bersama-sama dengan dulang yang dinamakan begibung.
Satu dulang dimakan tiga orang hingga dua orang berjejer di tempat yang lapang seperti halaman masjid.
Baca juga: Maulid Nabi, Jalan Cinta dan Hikmah
Ustaz Roni Putra QH mengatakan begibung merupakan tradisi positif dan harus dilestarikan karena mempunyai nilai kebersamaan dan kesetaraan.
"Saat kita begibung itu, semua saudara, semua adalah teman. Sperti nasi dan lauk sama, namun rasa belum tentu sama, itulah keberagaman dan perbedaan. Dari begibung itulah kita bisa menjalin tujuan yang sama," terangnya.
Dia menambahkan bahwa tradisi seperti ini harus selalu dilakukan agar generasi selanjutnya tetap mengikutinya.
"Ini sangat bagus, tradisi - tradisi seperti ini, kita makan berjamaah itu disunnahkan nabi," jelasnya.
(*)
Perayaan Maulid Adat Bayan, Harmoni Islam dan Tradisi Lokal di Lombok Utara |
![]() |
---|
5 Amalan Sunah Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW yang Bisa Kamu Lakukan |
![]() |
---|
Ini 7 Tradisi Unik Maulid Nabi di Berbagai Daerah Indonesia |
![]() |
---|
Twibbon Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H 2025: Cara Memasang dan Link Gratis |
![]() |
---|
5 Keutamaan Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.