Maulid Nabi Muhammad SAW

Perayaan Maulid Adat Bayan, Harmoni Islam dan Tradisi Lokal di Lombok Utara

Maulid Adat Bayan merupakan salah satu upacara adat terbesar di wilayah tersebut dan menjadi simbol penting dari identitas budaya

Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/LALU HELMI
MAULD ADAT BAYAN - Ritual Menutu Mulud atau menumbuk padi di acara Maulid Adat Karang Bajo, Kecamatan Bayan, Lombok Utara. Maulid Adat Bayan merupakan salah satu upacara adat terbesar di wilayah tersebut dan menjadi simbol penting dari identitas budaya masyarakat Bayan. 

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK UTARA - Setiap wilayah di Pulau Lombok memiliki ciri khas tersendiri dalam menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW.

Peringatan ini rutin dilaksanakan setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriah, yang pada tahun 2025 bertepatan dengan hari Jumat, 5 September.

Peringatan Maulid Nabi bukan hanya menjadi bentuk penghormatan dan cinta umat kepada Rasulullah SAW, tetapi juga menjadi momentum bagi masyarakat untuk menjaga serta menghidupkan kembali nilai-nilai budaya dan tradisi Islam yang melekat di masing-masing daerah.

Salah satu perayaan yang paling dikenal luas adalah Maulid Adat Bayan di Dusun Karang Bajo, Desa Karang Bajo, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.

Maulid Adat Bayan merupakan salah satu upacara adat terbesar di wilayah tersebut dan menjadi simbol penting dari identitas budaya masyarakat Bayan.

Tradisi ini menghadirkan kekayaan budaya yang memadukan ajaran Islam dengan adat istiadat lokal secara harmonis, menciptakan sebuah perayaan yang sarat makna dan penuh kekhidmatan.

Maulid Adat Bayan merupakan sebuah tradisi unik yang menggabungkan unsur Islam dan adat lokal. 

Persiapan maulid Adat Bayan cukup panjang dan unik bahkan jauh sebelum hari Maulid tiba.

Masyarakat Bayan, khususnya yang memiliki hajat khusus telah mempersiapkan berbagai hal untuk menyambut Hari kelahiran baginda Rasulullah SAW ini.

Secara lingkungan adat, rangkaian kegiatan inti baru dimulai sehari jelang hari Maulid yang telah ditentukan tiba.

Berbeda dengan perayaan Maulid nabi umumnya, nuansa ritual adat masih dipegang teguh oleh masyarakat Bayan.

Dengan berbagai prosesi upacara adat yang sakral, masyarakat Bayan tidak hanya menunjukkan kecintaan dan penghormatan mereka kepada Nabi Muhammad SAW, tetapi mereka juga menjaga dan melestarikan tradisi warisan leluhur mereka. 

Rangkaian kegiatan dimulai sehari menjelang Maulid yang telah ditentukan tiba. Berbagai prosesi kegiatan ritual adat mulai dilakukan seperti prosesi Kayu Aiq, Sembeq, dan Menutuq. 

Kayu Aiq adalah prosesi adat pengumpulan hasil bumi dari warga yang memiliki hajat untuk diserahkan kepada Maq Lokaq atau Inen Gumi. Hasil panen itu kemudian disimpan di dalam kampu. 

Ritual Menutu Padi di acara Maulid Adat Desa Karang Bajo, Bayan, Kabupaten Lombok Utara pada Senin, (10/10/2022).
Ritual Menutu Padi di acara Maulid Adat Desa Karang Bajo, Bayan, Kabupaten Lombok Utara pada Senin, (10/10/2022). (TribunLombok.com)

Kampu adalah kompleks bangunan suci yang hanya boleh ditempati oleh seorang pemangku adat beserta keluarganya yang disebut Maq Lokaq. Di dalam kampu terdapat Berugak Suci, rumah adat, dan rumah tempat penyimpanan barang serta hasil bumi. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved