Bayi Meninggal Dunia

Bayi 3 Bulan Meninggal, Puskesmas Sukaraja Bantah Tak Beri Pelayanan

Puskesmas Sukaraja membantah tudingan tidak memberikan pelayanan kepada seorang bayi berusia 3 bulan 22 hari

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/TONI HERMAWAN
PELAYANAN PUSKEMAS - Kepala Puskesmas Sukaraja, Muksan Efendi. Ia membantah tudingan tidak memberikan pelayanan kepada seorang bayi berusia 3 bulan 22 hari yang dilaporkan meninggal dunia setelah sempat dibawa ke fasilitas kesehatan tersebut. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR – Puskesmas Sukaraja membantah tudingan tidak memberikan pelayanan kepada seorang bayi berusia 3 bulan 22 hari yang dilaporkan meninggal dunia setelah sempat dibawa ke fasilitas kesehatan tersebut.

Kepala Puskesmas Sukaraja, Muksan Efendi, menjelaskan berdasarkan hasil klarifikasi dengan petugas piket, bayi tersebut datang bersama keluarganya ke Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas pada Jumat malam, 5 September 2025, dengan keluhan muntah dan buang air besar (BAB) cair.

“Belum dilaksanakan tindakan, hanya diperiksa tangan dan kaki yang berpotensi untuk dipasangi infus. Pas dilihat tangannya diperiksa petugas, hasilnya tidak dimungkinkan dipasangkan infus,”
jelas Muksan saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (8/9/2025).

Karena kondisi pasien membutuhkan cairan, pihak Puskesmas menyarankan agar bayi segera dibawa ke RSUD Patuh Karya, Keruak. Namun menurut Muksan, keluarga pasien justru meminta agar diberikan obat sirup.

“Asumsi petugas kalau diberikan sirup nanti khawatir tidak langsung dibawa ke rumah sakit,” tambahnya.

Muksan menegaskan jika obat sirup tetap ada di puskesmas, namun alasannya tidak memberikan obat tersebut, supaya keluarga tetap membawa ke rumah sakit.

“Lagi diingatkan dendek lupak jok rumah sakit (jangan lupa ke rumah sakit),” katanya.

Dia melanjutkan, keluarga membawa pasien ke luar dari rumah sakit dan membeli obat sirup di apotek.

“Petugas tidak tahu, ternyata pasien ini dibawa pulang tidak dibawa  ke rumah sakit, ini menyebabkan kondisi  anak tidak ada perbaikan,” sambungnya.

Keesokan harinya sekitar pukul 14.00 Wota dibawa ke rumah sakit Patuh Karya, kondisi memburuk dan dinyatakan meninggal dunia.

“Saya atas nama kepala Puskesmas Sukaraja menyampaikan memohon maaf yang sebesar-besarnya, ikut berbelasungkawa terhadap meninggalnya anak kita  yang sempat mengunjungi puskesmas,” pungkasnya.

 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved