Bayi Meninggal Dunia

Orang Tua Ungkap Dugaan Kelalaian Puskesmas Sukaraja, Bayi Meninggal Dunia

Keluarga menduga buah hati mereka tidak mendapatkan penanganan medis yang semestinya.

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Idham Khalid
TRIBUNLOMBOK.COM/ TONI HERMAWAN
PELAYANAN PUBLIK - Ibunda Ahmad Al Farizi, Suriati, ditemui di rumahnya, Desa Batu Nampar Selatan, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, Senin (8/9/2025). Ia menuturkan buah hatinya tidak mendapatkan penanganan medis yang semestinya. 

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Seorang bayi berusia tiga bulan, Ahmad Al Farizi, warga Desa Batu Nampar Selatan, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, meninggal dunia setelah sempat dibawa ke Puskesmas Sukaraja.

Keluarga menduga buah hati mereka tidak mendapatkan penanganan medis yang semestinya.

Ibunda Ahmad, Suriati, menuturkan bahwa pada Jumat (5/9/2025) sekitar pukul 21.00 Wita, ia bersama suaminya membawa sang anak ke Puskesmas Sukaraja menggunakan mobil pick up yang biasa dipakai mengangkut ikan.

“Itu pick up biasanya pakai angkut ikan,” kata Suriati mengenang, Seni (8/9/2025).

Sesampainya di puskesmas, keluarga bertemu dengan petugas medis. Namun, menurut Suriati, anaknya hanya diperiksa pada bagian tangan dan mata.

Petugas kemudian menyampaikan bahwa bayi tidak bisa diinfus dengan alasan masih terlalu kecil. Selain itu, di puskesmas tersebut juga tidak ada dokter.

“Kalau gak bisa diinfus kasih aja obat apa atau sirup, tapi dijawab kalau malam obat sirup gak ada, cuman adanya pagi,” ucapnya menirukan jawaban petugas.

Lanjut, Suriati, pihak puskesmas saat itu menyarankannya untuk membawa bayi ke Rumah Sakit Patuh Karya Keruak.

Baca juga: Respons Ketua DPRD NTB soal Kenaikan Tunjangan Perumahan dan Transportasi

Namun, keluarga merasa rujukan itu tidak perlu jika hanya untuk pemberian obat.

“Pemikiran saya kalau gak bisa diinfus, buat apa ke Keruak, kalau hanya dikasih sirup,” tutur Suriati.

Akhirnya, keluarga memutuskan membeli obat sirup dan oralit di apotek yang berdekatan dengan puskesmas. Obat tersebut langsung diberikan kepada Ahmad di tempat.

“Saya langsung minumkan setengah sendok, ada sirup dan oralit juga saya beli,” jelasnya.

Setelah minum obat, kondisi Ahmad sempat membaik. Bayi itu kembali menggerakkan tangannya sehingga keluarga merasa lega dan memilih tidak membawanya ke rumah sakit.

“Percuma aja kita ke Keruak kalau hanya dikasih obat, beli aja di situ,” kata Suriati.

Namun, keesokan harinya sekitar pukul 13.00 Wita, kondisi Ahmad kembali menurun. Ia mengalami kejang-kejang hingga akhirnya keluarga memutuskan membawanya ke Rumah Sakit Patuh Karya Keruak dengan mobil pick up yang sama.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved