Dinas Perikanan dan Kelautan NTB

Dinas Kelautan NTB Bakal Gandeng OJK Atasi Jebakan Utang Nelayan Lewat Edukasi Finansial

Tantangan utama kesejahteraan nelayan NTB adalah manajemen keuangan dan literasi finansial yang rendah, bukan masalah pendapatan.

Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
LITERASI KEUANGAN NELAYAN - Para nelayan tangkap di Pantai Kuranji, Kabupaten Lombok Barat gotong royong mendorong perahu nelayan yang baru berlabuh usai mencari ikan, Rabu (5/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Tantangan utama kesejahteraan nelayan NTB adalah manajemen keuangan dan literasi finansial yang rendah.
  • Nelayan cenderung menghabiskan pendapatan puncak (7-8 bulan) untuk barang konsumtif, menyebabkan utang atau menjual aset saat musim paceklik (4 bulan).

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan NTB, Muslim menyebut salah satu tantangan dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan, di wilayah pesisir terletak pada manajemen keuangan dan literasi finansial yang masih perlu ditingkatkan.

Muslim menjelaskan, masa produktif nelayan rata-rata berkisar 7 hingga 8 bulan, dengan 4 bulan sisanya (terutama Desember, Januari, Februari, dan Maret) dianggap sebagai musim paceklik atau musim barat.

"Pada saat dia lagi puncak musim-musimnya itu, mereka bukan enggak ada uang. Tapi karena sekali lagi indikasi tadi, mereka beli barang elektronik, beli motor, pokoknya apa yang bisa diarahkan," jelas Muslim dalam Podcast Tribun Lombok yang tayang Kamis (13/11/2025).

Kecenderungan untuk segera membelanjakan penghasilan besar pada barang-barang konsumtif seperti elektronik dan motor, menandakan adanya kelemahan dalam manajemen keuangan. 

Pada saat memasuki musim paceklik, banyak nelayan terpaksa menjual kembali barang-barang yang baru dibeli atau bahkan berutang.

Kondisi ini menyebabkan hasil tangkapan di musim produktif berikutnya seringkali sudah terikat untuk membayar utang.

Oleh karena itu, Muslim menegaskan untuk membantu tata kelola keuangan masyarakat pesisir, diperlukan sentuhan khusus dari lembaga-lembaga terkait.

"Saya sempat diskusi kemarin dengan teman-teman dari OJK, bagaimana program literasi keuangan juga dipadukan dengan kita," ungkapnya.

Langkah ini bertujuan agar saat pemerintah memberikan bantuan sarana dan prasarana penangkapan ikan, edukasi literasi keuangan juga turut disisipkan.

Muslim mengatakan hal ini penting untuk memastikan nelayan tidak membelanjakan seluruh penghasilan pada barang yang tidak sesuai kebutuhan.

Selain itu, ia juga menyoroti masalah aksesibilitas bank yang jauh, membuat nelayan cenderung menyimpan uang di tempat yang tidak aman, yang pada akhirnya memicu pembelian barang konsumtif sebagai bentuk 'penyelamatan' uang.

Pernyataan ini menggarisbawahi perlunya edukasi keuangan yang masif dari pemerintah, untuk meningkatkan literasi dan pada akhirnya untuk meningkatkan kesejahteraan para nelayan.

 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved