NTB Makmur Mendunia

Rp 3,5 Triliun Disiapkan, Proyek Bypass Lembar-Kayangan Ditargetkan Mulai Dikerjakan 2027

Proyek bypass Lembar-Kayangan sepanjang 50 km disiapkan dengan total anggaran Rp3,5 triliun.

|
Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/ ROBBY FIRMANSYAH
PROYEK JALAN- Kepala Dinas PUPR NTB, Sadimin. Ia menjelaskan proyek bypass Lembar-Kayangan sepanjang 50 km disiapkan dengan total anggaran Rp3,5 triliun, di mana Rp2,8 triliun dialokasikan untuk ruas Sengkol-Pringgabaya. 
Ringkasan Berita:
  • Proyek bypass Lembar-Kayangan sepanjang 50 km disiapkan dengan total anggaran Rp3,5 triliun, di mana Rp2,8 triliun dialokasikan untuk ruas Sengkol-Pringgabaya.
  • Pembebasan lahan direncanakan menggunakan skema konsolidasi lahan tanpa pembayaran, dengan target Amdal dan DED selesai tahun depan (2026).

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai mematangkan rencana pembangunan bypass port to port yang menghubungkan Pelabuhan Lembar hingga Kayangan.

Proyek infrastruktur strategis ini diperkirakan akan menelan anggaran fantastis, yakni sebesar Rp3,5 triliun, dengan target realisasi fisik dimulai pada tahun 2027.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) NTB, Sadimin, pada Selasa (18/11/2025), menjelaskan rincian alokasi dana tersebut.

Sebanyak Rp700 miliar di antaranya direncanakan untuk menangani bypass ruas satu sepanjang 20,4 kilometer, dari Patung Sapi hingga Bizam. Sementara sisanya, Rp2,8 triliun, dialokasikan untuk pembangunan ruas Sengkol hingga Pringgabaya.

Skema Pembebasan Lahan Tanpa Pembayaran

Salah satu fokus utama dalam persiapan proyek ini adalah masalah pembebasan lahan, yang rencananya akan menggunakan pendekatan wakaf lahan.

Sadimin menyebut bahwa Pemprov NTB akan berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota dan Kantor Pertanahan dengan menerapkan skema konsolidasi lahan.

"Nanti akan dibentuk badan wakaf, jadi tidak ada yang dibayar harapannya. Nanti konsolidasi lahan, jadi lahan yang sekarang tidak beraturan kita bantu atur ulang. Kerjasama dengan Kantor Pertanahan," jelas Sadimin.

Dalam skema konsolidasi lahan ini, dari kebutuhan lebar tanah total 25 meter untuk jalan, akan dibagi ruas kiri dan kanan dengan total lebar 500 meter. Setiap satu are tanah milik warga yang terdampak akan dipotong lima meter.

Tahapan dan Target Fisik

Realisasi fisik bypass dengan total panjang sekitar 50 kilometer ini baru ditargetkan rampung pada tahun 2029, dengan pengerjaan fisik dimulai pada 2027.

Adapun agenda utama proyek ini pada tahun depan (2026) adalah penyusunan analisis dampak lingkungan (Amdal) dan penyelesaian Detail Engineering Design (DED), yang diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp10 miliar.

Jalur bypass sepanjang 50 kilometer ini rencananya akan melintasi wilayah selatan Lombok, dari Lembar menuju Sengkol, Keruak, Labuhan Haji, Korleko, Pohgading, hingga Pringgabaya, dengan menghindari area padat bangunan.

Hal ini dilakukan karena pembangunan yang melewati pemukiman padat dinilai akan membutuhkan anggaran pembebasan lahan yang jauh lebih besar dan mahal.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved