Perbaikan Tiga Jaringan Irigasi di NTB Telan Anggaran Rp13,5 Miliar

Tiga jaringan irigasi untuk mendukung ketahanan pangan nasional tersebar di Dompu, Lombok Utara, dan Lombok Timur

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
Dok. PUPR NTB
JARINGAN IRIGASI - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang NTB saat melakukan pengecekan di saluran irigasi Kadindi, Kabupaten Dompu. Tiga jaringan irigasi untuk mendukung ketahanan pangan nasional tersebar di Dompu, Lombok Utara, dan Lombok Timur. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Nusa Tenggara Barat (DPUPR NTB) melakukan rehabilitasi terhadap tiga jaringan irigasi untuk mendukung ketahanan pangan nasional. 

Ketahan pangan ini merupakan program Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming menuju Indonesia emas 2045, program ini juga sudah tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN). 

Untuk mendukung program nasional ini juga, Gubernur Lalu Muhamad Iqbal bersama Wakil Gubernur Indah Dhamayanti Putri, menuangkannya dalam RPJMD berupa penguatan kedaulatan pangan melalui pembangunan ekosistem industri pertanian dan subsektornya. 

Kepala Dinas PUPR, Sadimin mengatakan tiga saluran irigasi yang direhabilitasi ini di antaranya Maronggek Ompleks di Kecamatan Sikur Lombok Timur; Desa Santong di Kecamatan Kayangan Lombok Utara; dan Kandindi di Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu. 

Baca juga: Dinas PUPR NTB Kebut Perbaikan Jaringan Irigasi hingga Bendungan

Sadimin menjelaskan, untuk jaringan irigasi di Maronggek Ompleks memiliki panjang 3,8 kilometer dengan anggaran Rp6 miliar. 

Diharapkan dengan perbaikan jaringan ini mampu mengairi 380 hektare dan meningkatkan indeks penanaman sebesar 230 persen dengan pola dua kali padi dan satu kali palawija. 

"Pengamat Maronggek dengan pola tata tanaman padi-padi-padi atau palawija berada pada empat ruas, yaitu Sikur kanan, Sikur kiri, Reban Talat kanan dan kiri," kata Sadimin, Kamis (13/11/2025). 

Sampai saat ini progres pengerjaannya sudah mencapai 73,44 persen. 

Kemudian untuk jaringan irigasi Santong progresnya sudah mencapai 60,62 persen. 

Rehabilitasi ini menelan anggaran Rp3,2 miliar dengan panjang 2,1 kilometer yang diharapkan mampu mendistribusikan air untuk 468,470 hektare lahan. 

"Diharapkan dari pekerjaan ini mampu meningkatkan indeks pertanaman menjadi 215 persen," kata Sadimin. 

Sementara untuk jaringan irigasi Kadindi, mantan Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) ini mengatakan, progresnya sudah mencapai 55,36 persen. 

"Daerah ini berada di lereng gunung berapi Tambora dengan kondisi lahan yang sangat subur, jaringan yang ada dibangun cukup lama dengan dimensi saluran kurang besar dan banyak kebocoran sehingga air tidak sampai ke hilir," kata Sadimin. 

Harapannya dengan dilakukan perbaikan ini, petani bisa meningkatkan hasil pertaniannya. 

Sadimin mengatakan rehabilitasi Kadindi ini menelan anggaran Rp4,3 miliar dengan panjang 3,2 kilometer. 

Pekerjaan ini akan direncanakan penanganan pada 3 (tiga) ruas yaitu Kadindi Atas, Kadindi Tengah, dan Kadindi Bawah dengan outcome seluas 472 hektare. 

"Diharapkan dari pekerjaan ini mampu meningkatkan indeks pertanaman menjadi 190 persen," pungkas Sadimin. 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved