Ahmad Sahroni Bantah Soal Keberadaan 'Black Mamba' di Rumahnya: Ini Serangan Sistematis

Anggota DPR nonaktif Ahmad Sahroni dengan tegas membantah hoaks yang menuduh keberadaan 'black mamba' ditemukan di rumahnya.

Editor: Laelatunniam
TRIBUNNEWS.COM
KLARIFIKASI - Ahmad Sahroni. Anggota DPR nonaktif Ahmad Sahroni dengan tegas membantah keberadaan alat bantu seks yang viral disebut 'black mamba' yang ditemukan di rumahnya pasca-penjarahan 30 Agustus 2025. 

Ringkasan Berita:
  • Anggota DPR nonaktif Ahmad Sahroni dengan tegas membantah hoaks yang menuduh keberadaan 'black mamba' ditemukan di rumahnya pasca-penjarahan 30 Agustus 2025.
  • Sahroni menganggap penyebaran hoaks tersebut sebagai bagian dari "serangan sistematis" yang sengaja dibuat untuk merusak reputasi dan memojokkan karakternya.

TRIBUNLOMBOK.COM - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Ahmad Sahroni, angkat bicara mengenai 'black mamba' di rumahnya yang beredar luas di media sosial.

Alat bantu seks (sex toys) atau 'black mamba' ditemukan di kediamannya menyusul insiden penjarahan yang terjadi pada 30 Agustus 2025.

Sahroni dengan tegas membantah temuan tersebut dan menyatakan gambar dan video yang beredar itu adalah hoaks.

Ia menjelaskan bahwa narasi tersebut merupakan kejadian lama dan tidak berhubungan dengan dirinya.

"Black mamba, lu bayangin, itu kejadian di rumah di Lebanon tahun 2020. Dikeluarin, kan gila. Dituduh kita yang black mamba. Itu kan serangan sistematis, bersamaan. Sengaja dibuat hoaks," kata Sahroni, Minggu (9/11/2025).

Sahroni menilai penyebaran isu ini sebagai bagian dari upaya yang terencana dan sistematis. Ia menduga serangan ini sengaja dilancarkan untuk merusak reputasi dan memojokkan karakternya.

“Diduga ada pihak-pihak yang memang sengaja merencanakan pemojokan karakter Ahmad Sahroni. Ada alat-alat yang dipakai sekelompok orang untuk menghajar gua. Ini alat loh, alat gede yang dipakai,” ungkap Sahroni.

Lebih lanjut, Sahroni mengungkapkan bahwa serangkaian serangan hoaks yang ditujukan kepadanya ini juga berdampak negatif pada keluarganya, khususnya anak-anaknya. Ia menyebut bahwa anak-anaknya menjadi korban bullying akibat isu-isu tersebut.

Jika ditelusuri menggunakan teknik reverse image search melalui laman TinEye dan Yandex Image, membuktikan bahwa foto yang beredar luas di media sosial tidak berasal dari Indonesia.

Melainkan dari salah satu rumah artis Lebanon saat peristiwa ledakan pelabuhan Beirut pada 2020.

Sebelumnya, Sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI kembali menghadirkan sejumlah ahli dalam lanjutan agenda

“Sidang Bersama Permintaan Keterangan Saksi dan Pendapat Ahli”, Senin (3/11).

Salah satu yang turut memberikan pandangan adalah Adrianus Eliasta Meliala Sembiring, saksi ahli pakar krimonologi, yang menyoroti bahaya penyebaran hoaks di ruang digital, terutama pasca demo besar di DPR Agustus lalu.

Menurut Adrianus, perilaku hoaks bukan hanya mencederai demokrasi, tetapi juga dapat memicu konflik sosial dan kesalahpahaman publik terhadap lembaga negara.

Ia menegaskan pentingnya penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku penyebar hoaks.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved