Penemuan Mayat Polisi di Lombok

Minta Kejelasan Kasus Tewasnya Brigadir Esco, Keluarga Datangi Mapolda NTB

Puluhan keluarga Brigadir Esco mendatangi Mapolda Nusa Tenggara Barat (NTB), meminta polisi untuk segera menangkap tersangka

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/ ROBBY FIRMANSYAH
KEMATIAN BRIGADIR ESCO: Keluarga Brigadir Esco Fasca usai melakukan pertemuan dengan Kasubdit III Ditreskrimum Polda NTB, Kamis (11/9/2025). Mereka meminta pihak kepolisian segera menetapkan tersangka dari kasus ini. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Tersangka dari kasus kematian janggal Brigadir Esco Fasca Rely belum juga terungkap, puluhan keluarga anggota polisi asal Lombok Tengah itu menuntut kejelasan penanganan perkara ini.

Puluhan keluarga Brigadir Esco mendatangi Mapolda Nusa Tenggara Barat (NTB), meminta polisi untuk segera menangkap tersangka dari kasus pembunuhan sadis ini.

Bahkan pihak keluarga mengancam jika sampai akhir pekan ini tidak ada kejelasan dari kasus ini, mereka akan melakukan aksi demontrasi besar-besaran di Polres Lombok Barat.

"Kita minta dari kepolisian mecari titik terang, paling tidak hari Sabtu, kalau tidak ada kejelasan kita demo besar-besaran," kata perwakilan keluarga, Sahran, Kamis (11/9/2025).

Pihak keluarga mengkhawatirkan, jika polisi tidak segera menetapkan tersangka akan menjadi bola liar yang justru akan menimbulkan persoalan baru.

"Kita berharap ini jangan sampai menjadi bola liar, bola panas, karena kalau ini tidak segera ditanggapi akan menjadi permasalahan," kata Sahran.

Pihak keluarga tak ingin menduga-duga siapa pelaku di balik tewasnya anggota Polsek Sekotong ini, mereka sepenuhnya menyerahkan kepada pihak kepolisian. 

Kasubdit Jantanras Ditreskrimum Polda NTB AKBP Catur Erwin Setiawan mengatakan, kasus ini masih terus berproses. Ia meminta pihak keluarga untuk bersabar dan menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian.

"Prosesnya masih berjalan, kami sedang mengumpulkan alat bukti supaya kasus ini terang benderang," kata Catur.

Catur mengatakan, penyidik tidak menemukan kendala dalam kasus ini. Hanya saja mereka membutuhkan waktu untuk menganalisa alat bukti dan keterangan saksi, sebelum menetapkan tersangka.

"Mereka tidak ada kendala, hanya butuh waktu saja," kata Erwin.

Sampai saat ini, polisi sudah memeriksa 50 orang saksi dalam kasus ini termasuk istri korban dan rekan kerja dari Brigadir Esco

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved