Berita Lombok Timur
Warga Sambelia Tanam Pohon Pisang di Jalan Provinsi yang Tak Kunjung Diperbaiki
Aksi mimbar bebas Pemuda Sambelia merupakan sikap protes atau bentuk ekspresi tuntutan warga
Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Puluhan anggota Karang Taruna Se-Kecamatan Sambelia yang tergabung dalam Koalisi Pemuda Kecamatan Sambelia menggelar aksi mimbar bebas dengan hashtag “NTB Gagal Mendunia” di Jalan Raya Sambelia, Lombok Timur, Kamis (3/7/2025).
Koalisi Pemuda menuntut Gubernur NTB untuk memperbaiki 12 kilometer Jalan Provinsi yang rusak di Lombok Timur.
Massa aksi mulai berkumpul pukul dan berlangsung mulai pukul 08.30 Wita dan berakhir pada pukul 11.30 Wita.
Kegiatan diisi sesuai dengan kesepakatan bersama antara perwakilan dari masing-masing Karang Taruna Desa Se-Kecamatan Sambelia.
Baca juga: Jalan Tol Lembar-Kayangan akan Lewati Labulia Hingga Teruwai Lombok Tengah
Adapun kegiatannya antara lain, pembukaan, aksi orasi, konvoi sepanjang jalan sambil menanam pohon di titik vital yang terdapat kerusakan jalan diakhiri dengan pemasangan spanduk “NTB Gagal Mendunia” sebagai simbol protes massa aksi.
Koordinator aksi Jaya Ikhlas menyampaikan, aksi mimbar bebas ini merupakan sikap protes atau bentuk ekspresi tuntutan warga yang diwakili sejumlah Karang Taruna Se-Kecamatan Sambelia yang peduli atas lingkungan sekitarnya dan menuntut perbaikan jalan.
Konvoi dilakukan mulai dari Desa Bagik Manis, Sugian, Dara Kunci, Belanting dan Obel-obel dangan pemasang sepanduk dan penanaman pohon pisang.
Aksi tersebut didasari pada kondisi jalan provinsi di Kecamatan Sambelia yang merupakan akses utama dan satu-satunya yang menghubungkan antara Kecamatan Sambelia, Sembalun, Peringgabaya dan Kabupaten Lombok Utara (KLU).
Selain itu, jalan ini digunakan sebagai jalur distribusi hasil pertanian, aktivitas ekonomi, akses keshatan, pendidikan dan akses vital lainya seperti akses pelayanan publik.
"Kerusakan ini sudah berlangsung lebih dari 5 tahun dan belum mendapatkan penanganan yang memadai dan seperti diabaikan," ungkap Jaya.
Jaya menyampaikan, kelalaian dan luputnya perhatian pemerintah provinsi mengakibatkan banyaknya kecelakaan lalu lintas, terutama pengendara roda dua.
Meski sejumlah warga sudah beberapa kali melaporkan kondisi ini melalui berbagai mekanisme dan surat ke pihak terkai, namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut nyata dan pemerintah provinsi.
Menurutnya, Gubernur NTB cenderung lebih memperhatikan fasilitas para pejabat dibandingkan kepentingan rakyat banyak.
Berdasarkan sejumlah kondisi ini maka Koalisi Pemuda Sambelia mengajukan tuntutan antara lain:
1. Dilakukannya perbaikan darurat secepatnya (penambalan lubang, pembersihan drainase).
2. Dimasukkannya proyek perbaikan Jalan Raya Sambelia dalam anggaran tahun berjalan atau perubahan anggaran terdekat dan memasukkan anggaran perbaikan jalan total pada anggaran tahun berikutnya sebagi proritas utama.
3. Disampaikan rencana tindak lanjut secara tertulis kepada warga selambat-lambatnya 30 hari setelah aksi ini.
4. Mendesak DPRD Provinsi NTB untuk menyuarakan point-point sebelumnya dalam bentuk rekomendasi ke pemerintah provinsi NTB.
(*)
Wabup Lombok Timur Edwin Akui Pengangguran Cukup Tinggi, 2,5 Persen dari Total Jumlah Penduduk |
![]() |
---|
Pelajar di Lombok Timur Hindari Tabrakan dengan Truk, Motor Nyungsep ke Sungai |
![]() |
---|
Wabup Lombok Timur Minta Puskesmas dan Desa Aktif Dukung Pencegahan Stunting |
![]() |
---|
Menaker Kunjungi Sekolah Rakyat di Lombok Timur, 100 Siswa Siap Belajar |
![]() |
---|
Stunting di Lombok Timur Capai 33 Persen, Wabup Edwin Minta Kades Jadi Garda Terdepan Penanganan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.