Berita Lombok Timur
UPPA Lombok Timur Minta Pihak Sekolah Tak Mengeluarkan 2 Anak Viral yang Komentari MBG
Dua orang siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Terara viral setelah memperkenalkan menu MBG yang akan disantap dengan kata kotor.
Penulis: Rozi Anwar | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Lombok Timur, meminta kepada pihak sekolah untuk tidak memberikan sanksi dengan mengeluarkan dua anak yang viral di media sosial (medsos) usai mengomentari menu makan bergizi gratis (MBG).
Sebelumnya dua orang siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Terara viral setelah memperkenalkan menu MBG yang akan disantap dengan kata-kata tak pantas. Aksi itupun kemudian membuat netizen geram.
Kepala UPPA Lombok Timur, Yuliani, menyebutkan, anak-anak yang ada dalam video tersebut memang menjadi pelaku, tetapi karena dua siswi itu masih anak, maka dia juga sebagai korban.
"Mereka sebenarnya korban juga, korban dari lingkungan, korban dari media sosial, sehingga tidak boleh menghakimi mereka sebagai pelaku, karena usianya masih anak-anak," katanya saat dihubungi pada Sabtu (11/10/2025).
Yuliani mengatakan, anak-anak tersebut mengalami tekanan secara psikologis lantaran viral di medsos serta mendapatkan perundungan di lingkungannya sendiri.
“Karena sudah viral, mereka saat ini mendapatkan tekanan, dan mengalami trauma sedang tidak terlalu berat, tadi kami sudah cek psikologi mereka juga," terang Yuliani.
Baca juga: Viral Siswi di Lombok Timur Komentari Menu MBG, Pihak Sekolah Lakukan Pembinaan
Ia menyarankan, kepada pihak sekolah untuk tidak memberikan sanksi fisik apalagi kalau sampai dikeluarkan dari sekolah. Ia meyarankan pihak sekolah agar anak tersebut menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, sebagai bentuk pertanggungjawaban secara moral.
"Kami persilahkan pihak sekolah untuk memberikan sanksi sesuai aturan yang ada, tapi jangan sampai yang berbetuk fisik," pinta Yulia.
Terpisah Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 1 Terara Muhammad Zaini, menjelaskan, video yang berdurasi 23 detik tersebut, direkam oleh siswinya hanya untuk iseng-iseng. Namun karena diunggah oleh orang luar di medsos, video tersebut kini menjadi viral.
"Kejadian ini kan insidentil, tidak terencana, yang mengunggah video ini orang luar sehingga menjadi viral," jelas Zaini
Zaini berjanji akan melakukan pembinaan dan tetap memberikan sanksi kepada siswa yang ada dalam video tersebut. Namun pihaknya tidak akan sampai mengeluarkan siswi tersebut.
"Yang jelas kami dari pihak sekolah tidak akan mengeluarkan anak tersebut, kalaupun siswi kami di sini merasa terbeban oleh bully teman-temanya di sini, kami akan carikan sekolah yang lain, tetapi kalau mereka masih bisa di sini, kami berikan pendampingan dan pembinaan," tutupnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.