Berita Mataram
Pemkot Mataram Setop Aktivitas Pembuangan Sampah di Tanjung Karang Usai Diprotes Warga
Upaya penanganan terhadap sampah yang sudah dibuang di Tanjung Karang Permai yakni dipindahkan ke penampungan lain serta ditimbun
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Dinas Liingkungan Hidup (DLH) Kota mataram menghentikan aktivitas pembuangan sampah di penampungan sementara di Kelurahan Tanjung Karang Permai Kecamatan Sekarbela.
Kepala Dinas DLH Kota Mataram Nizar Denny Cahyadi mengatakan, penghentian aktivitas pembuangan sampah ini berdasarkan kesepakatan.
Awalnya, pembuangan sampah di Tanjung Karang Permai ini hanya sementara karena penutupan TPA Kebon Kongok.
“Kami sudah tidak buang lagi sejak kemarin. Di sana sudah tidak ada aktivitas,” ucap Denny menjawab TribunLombok.com, Rabu (4/6/2025).
Baca juga: Warga Tanjung Karang Permai Protes Penampungan Sampah di Dekat Pemukiman
Dia menegaskan upaya penanganan terhadap sampah yang sudah ditampung, yakni dipindahkan ke penampungan lain serta ditimbun.
Dia memastikan penanganan dengan cara penimbunan tidak akan menyebabkan pencemaran.
“Karena kita akan kasih obat sampah-sampah yang sudah ditanam dan di sana sekarang sudah rata, sudah ditimbun sama tanah semua,” ungkapnya.
Pemkot Mataram bersama masyarakat setempat telah menyepakati bahwa lahan 1 are milik pemerintah di Tanjung Karrang itu akan dijadikan penampungan sementara selama dua minggu.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga di Kelurahan Tanjung Karang, Permai, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram menggelar aksi protes terhadap penampungan sampah yang dekat dengan kawasan pemukiman.

Pantauan TribunLombok, warga memagari jalan dengan bambu dan memasang baliho tulisan peringatan dan larangan buang sampah.
Pemerintah Kelurahan Tanjung Karang sebelumnya memberikan izin penampungan sampah sementara di belakang kantor PLN Unit Induk Wilayah NTB.
Ketua RT 04 Kelurahan Tanjung Karang Permai Mamiq Dan mengatakan, tumpukan sampah menyebabkan terjadinya sejumpah pencemaran.
“Bau yang menyengat, kadang juga lalat ijo banyak yang masuk ke rumah warga, ini menyebabkan banyak masyarakat yang juga terserang penyakit,” ucap Dan, menjawab TribunLombok.com, Selasa (3/6/2025).
Dia mengungkap penampungan sampah sementara ini menyebabkan tujuh lingkungan yang berada di sekitarnya mengalami cemaran bau yang tak sedap hingga lalat.
HIV/AIDS di Kota Mataram Masuk Level Mengkhawatirkan, 929 Kasus Sepanjang Januari-Juni 2025 |
![]() |
---|
Inspektorat Kota Mataram Sebut Temuan BPK Terkait Pinjam Nama Perusahaan Hanya Soal Administrasi |
![]() |
---|
Sekolah di Mataram Wajib Pasang Atribut Merah Putih HUT ke-80 RI |
![]() |
---|
Disdik Kota Mataram Belum Berani Eksekusi Anggaran Pengadaan Chromebook Rp1,1 Miliar Tahun 2025 |
![]() |
---|
Pemkot Mataram Jadikan Kampung Nelayan Bintaro sebagai Sumber Peningkatan PAD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.