Berita Kota Mataram

Belasan Rumah Warga Bintaro Rusak Diterjang Ombak, Perbaikan Terkendala Status Lahan

Sekitar 15 rumah warga di Bintaro, Mataram, rusak parah diterjang ombak, terutama dinding dan bagian belakang.

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/WAWAN SUGANDIKA
RUMAH RUSAK – Penampakan rumah warga di Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, yang rusak akibat dihantam abrasi. Sekitar 15 rumah warga di Bintaro, Mataram, rusak parah diterjang ombak, terutama dinding dan bagian belakang. 
Ringkasan Berita:
  • Sekitar 15 rumah warga di Bintaro, Mataram, rusak parah diterjang ombak, terutama dinding dan bagian belakang.
  • Perbaikan belum bisa dilakukan karena rumah berdiri di atas tanah GG atau tanah milik pemerintah.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM – Sebanyak 15 rumah warga di pesisir Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, dilaporkan mengalami kerusakan parah akibat diterjang ombak.

Kerusakan meliputi dinding, tembok, hingga bagian belakang rumah yang hancur.

Lurah Bintaro, Rudy Herlambang, mengatakan kondisi ini sudah berlangsung lama, bahkan sejak 2022, namun perbaikan belum dapat dilakukan.

“Sekitar 15 rumah warga yang berada di area yang dianggap sebagai garis pantai mengalami kerusakan berat. Itu sudah terjadi sejak 2022,” ujar Rudy saat ditemui, Jumat (14/11/2025).

Rudy menjelaskan, kerusakan rumah disebabkan hantaman ombak, terutama pada dinding, tembok, dan bagian belakang rumah.

Ia menjelaskan, Pihak Pemerintah Kota Mataram juga terkendala melakukan perbaikan karena status lahan yang berada di garis pantai dan termasuk kategori tanah pemerintah.

Rumah-rumah yang rusak parah berada di wilayah selatan Kampung Bugis, dekat area Pertamina di Kelurahan Bintaro.

Terkait data jumlah Kartu Keluarga (KK) yang menempati tanah GG, Rudy menyebutkan belum memiliki data pasti karena sebagian warga yang sebelumnya tinggal di Barat Jalan telah direlokasi ke Rusunawa.

“Karena peruntukan Rusunawa salah satunya adalah menampung warga yang direlokasi, itulah satu-satunya tempat bagi mereka,” ujarnya.

Diungkapkannya, saat ini ada rencana pembangunan dua unit rusunawa di Bintaro, yang diharapkan dapat terealisasi untuk menampung warga yang terkena dampak.

“Warga berharap agar ada Rusunawa sehingga mereka bisa tinggal dengan tenang,” pungkas Rudy.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved