Berita NTB
Pj Gubernur NTB Hassanudin Atensi Kasus Ibu Hamil Ditandu di Lombok Barat dan Bima
Akses jalan yang sulit dan rusak membuat kendaraan seperti ambulans kesulitan membawa pasien ke fasilitas kesehatan
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Keluhan warga Dusun Meang, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat terkait infrastruktur jalan belum berakhir.
Ibu hamil yang hendak melahirkan di Puskesmas bahkan harus rela ditandu dengan alat seadanya karena jalan rusak.
Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Hassanudin mengakui akses jalan di sejumlah daerah belum memadai.
Bukan hanya di Dusun Meang namun juga Dusun Waduramba, Desa Ntonggu, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima.
Dua daerah ini memiliki rekam kasus yang sama soal ibu hamil ditandu.
Baca juga: Anggota DPRD NTB Tindaklanjuti Kasus Ibu di Bima Melahirkan dengan Ditandu Gara-gara Jalan Rusak
Di Bima bahkan lebih memprihatinkan karena ibu hamil dimaksud kehilangan nyawa dua anak kembarnya.
"Setelah kami lihat ternyata bukan fasilitas kesehatannya, tetapi akses menuju faskes-nya, oleh karena itu kita secara komperhensif membangun itu tidak bisa sendiri-sendiri tapi berkaitan satu sama lain," kata Hassanudin, Jumat (31/1/2025).
Hassanudin mengatakan persoalan yang dialami warga di dua dusun tersebut menjadi atensi Pemerintah Provinsi NTB.
Antara lain perbaikan jalan dan pengadaan fasilitas kesehatan.
"Semuanya sudah direncanakan ada yang sifatnya mobil statis, sesuai fiskal kita termasuk dari pusat menganggarkan. Kita bersyukur pemerintah pusat memberikan perhatian serius soal ini," tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB Hamzi Fikri mengatakan, persoalan di Dusun Meang bukan karena fasilitas kesehatan yang kurang namun karena akses jalan yang sulit membuat kendaraan tidak bisa melewatinya.
"Jarak antara tempat ibu melahirkan ke Puskemas 2 sampai 3 kilometer, kalau jalannya tidak bagus ini menjadi hambatan tersendiri," kata Fikri.
Fikri mengatakan berdasarkan laporan dari bidan yang ada di Desa Persiapan Pangsing, panjang jalan yang tidak bisa dilewati kendaraan kurang lebih 3 sampai 4 kilometer.
"Kita berharap terutama Lombok Barat memperhatikan wilayah itu, terutama akses jalan," kata Fikri.
Mantan Direktur RSUD Provinsi NTB itu berharap akses jalan di daerah terpencil menjadi prioritas pemerintah kasus yang sama tidak kembali terulang.
(*)
Gubernur NTB Lalu Iqbal Jenguk Tuan Guru Bagu di RSUP NTB, Doakan Kesembuhan |
![]() |
---|
Belasan Warga di NTB Jadi Korban Penipuan Lolos Seleksi Anggota TNI AL Tanpa Tes |
![]() |
---|
Gubernur NTB Temui Menhub untuk Memperkuat Konektivitas, Seaplane hingga Bus Listrik |
![]() |
---|
Ratusan Penari NTB Tampil Dihadapan Tamu Kehormatan Negara, Durasi Waktu Jadi Tantangan |
![]() |
---|
Dapat Anggaran DBCHT, Penanganan Jalan Praya-Keruak Dikebut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.