Mengapa Tom Lembong Jadi Tersangka Korupsi Impor Gula? Berikut Penjelasan dari Kejaksaan Agung

Kejaksaan Agung menetapkan mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong sebagai tersangka kasus korupsi impor gula.

Editor: Irsan Yamananda
Tribunnews/ Ilham Rian Pratama
Mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong ditahan terkait kasus dugaan korupsi impor gula di Gedung Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa (29/10/2024). Tom diduga merugikan negara hingga Rp400 miliar. Kejaksaan Agung menetapkan mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong sebagai tersangka kasus korupsi impor gula. 

Hanya saja, Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Abdul Qohar menyebutkan, Tom Lembong dan CS bakal ditahan terpisah. 

"Untuk tersangka TTL (Thomas Trikasih Lembong) di Rutan Salemba cabang Kejari Jakarta Selatan dan untuk tersangka CS, di Rutan Salemba cabang Kejagung," jelasnya. 

Izinkan Impor Tanpa Rekomendasi

Tom Lembong ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi impor gula murni di tahun 2015. 

Tom Lembong memberikan izin impor 105.000 ton gula kristal mentah kepada PT AP.

Mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong ditahan terkait kasus dugaan korupsi impor gula di Gedung Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa (29/10/2024). Tom diduga merugikan negara hingga Rp400 miliar.
Mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong ditahan terkait kasus dugaan korupsi impor gula di Gedung Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa (29/10/2024). Tom diduga merugikan negara hingga Rp400 miliar. (Tribunnews/ Ilham Rian Pratama)

Padahal, saat itu, Indonesia tengah mengalami surplus gula. 

Selain itu, sesuai regulasi, impor gula kristal mentah hanya boleh dilakukan BUMN. Sementara, PT AP merupakan perusahaan swasta.

Tak hanya itu, terkait hal ini, Tom Lembong juga diduga mengambil keputusan sepihak tanpa berkoordinasi dengan kementerian atau lembaga lain. 

Keputusannya tidak disertai dengan rekomendasi dari Kementerian Perindustrian soal status stok gula dalam negeri.

Profil Tom Lembong

Tom yang lahir pada 4 Maret 1971 sempat bermukim di Jerman antara usia 3 sampai 10 tahun. Namun, dia sempat mengenyam pendidikan di Regina Pacis, Palmerah, Jakarta.

Setelah lulus SMA, Tom kemudian pergi ke Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Dia kemudian menyelesaikan pendidikan tingginya di Harvard University pada 1994 dengan gelar bachelor of arts (B.A.) di bidang arsitektur dan tata kota.

Akan tetapi, Tom Lembong justru berkecimpung di industri jasa keuangan.

Dia sempat bekerja di Divisi Ekuitas Morgan Stanley di Singapura pada 1995. Setelah itu Tom Lembong menduduki posisi sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia dari 1999 sampai 2000.

Tom Lembong juga pernah menjadi penasihat ekonomi ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menjabat sebagai Gubernur Jakarta. Posisi ini dipertahankan sampai Jokowi menjadi presiden 2014.

Tom lalu menjadi Menteri Perdagangan 2015-2016, sebelum digeser menjadi Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) sampai 2019.

Setelah itu, Tom Lembong bergabung dengan kubu calon presiden Anies Baswedan sebagai tim pemenangan pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Sumber: Kompas

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved