Berita Mataram
Pemkot Mataram Bangun Bank Sampah Induk Terintegrasi dengan TPST Kebon Talo
Anggaran pembangunan bank sampah berasal dari bantuan dari pemerintah pusat melalui dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp800 juta.
Penulis: Andi Hujaidin | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Andi Hujaidin
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram akan membangun bank sampah induk di Kecamatan Ampenan untuk menampung sampah yang sudah terpilah dari masyarakat.
Kepala Bidang (Kabid) Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Vidi Partisan Yuris Gamanjaya menjelaskan bahwa bank sampah induk akan terintegrasi dengan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Kebon Talo.
"Memang satu lokasi tapi permintaannya dari kementerian cipta karya waktu itu bahwa bank sampah ini berposisi di depan dari TPST Kebon Talo depan makam Bintaro," jelasnya kepada TribunLombok Jumat (13/9/2024).
Vidi mengatakan anggaran pembangunan bank sampah berasal dari bantuan dari pemerintah pusat melalui dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp800 juta.
"Bank sampah induk harus selesai tahun ini karena anggaran tahun ini kan dari DAK," pungkasnya.
Dalam operasionalnya, bank sampah induk akan memberdayakan masyarakat untuk melakukan pemilihan jenis sampah yang masih bernilai ekonomi atau masih bisa diolah.
Baca juga: KPK Dorong Perbaikan Tata Kelola Sampah di Gili Trawangan
"Kalau bank sampah induk ini lebih kepada aktivitas warga yang ingin menabung sampah bukan kita mengolah sampah dari roda tiga," ungkapnya.
Dia mencontohkan, masyarakat yang sudah memilah sampahnya dari rumah memilih tujuan penampungan.
"Misalnya kan ada plastik, botol dan segalanya, harapan kami mereka punya penyaluran yang jelas ke mana arahnya. Jadi kami pemerintah menyiapkan wadah itu, yakni bank sampah induk ini, itu kan jadi tabungan untuk mereka," sambungnya.
Vidi menilai, aktivitas pemilihan sampah akan terhubung di seluruh kecamatan.
"Iya betul makanya kita menyiapkan bank sampah untuk melibatkan masyarakat dari awalnya, sudah ada wadah merek salurkan sampah yang bernilai ekonomi tinggi. Itu bisa menstimulus masyarakat untuk mulai memilah dari rumah," tandasnya.
(*)
HIV/AIDS di Kota Mataram Masuk Level Mengkhawatirkan, 929 Kasus Sepanjang Januari-Juni 2025 |
![]() |
---|
Inspektorat Kota Mataram Sebut Temuan BPK Terkait Pinjam Nama Perusahaan Hanya Soal Administrasi |
![]() |
---|
Sekolah di Mataram Wajib Pasang Atribut Merah Putih HUT ke-80 RI |
![]() |
---|
Disdik Kota Mataram Belum Berani Eksekusi Anggaran Pengadaan Chromebook Rp1,1 Miliar Tahun 2025 |
![]() |
---|
Pemkot Mataram Jadikan Kampung Nelayan Bintaro sebagai Sumber Peningkatan PAD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.