Berita Mataram
Cerita Warga Bintaro Ampenan Terusir Abrasi, Rumah Tidak Layak Dihuni Lagi
Dia dan keluarganya kini mengungsi dan menumpang di rumah mertuanya yang lebih layak huni.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Ringkasan Berita:
- Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan Kota Mataram terdampak abrasi
- Sejumlah warga di pesisir pantai kehilangan tempat tinggal
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Warga dari Kampung Bugis, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram Zainul Makbul (29) terus abrasi.
Abrasi pantai semakin memburuk pada tahun 2025 ini sehingga membuatnya harus menyingkir dari rumah tempatnya pulang dan berlindung.
Zainul menyaksikan rumahnya, yang dulunya dihuni oleh orang tuanya, terus terkikis gelombang pasang.
“Kondisi abrasi yang terjadi, tahun yang terparah, kalau diperkirakan mungkin rumah saya sudah rusak total dan tidak bisa ditempati lagi. Hampir 80 persen bagian rumah, khususnya yang berada di pinggir pantai, rusak,” ucapnya lirih sembari memperlihatkan bangunan rumahnya yang ambruk diterjang abrasi, Jumat (14/11/2025)
Setiap tahun, bagian-bagian rumah seperti atap sering terbang dan dinding-dinding pinggir rumah rusak.
Baca juga: BPBD Dorong Penggunaan Dana BTT untuk Penanganan Abrasi di Sepanjang 9,1 Km Pantai Kota Mataram
Meski sudah diperbaiki tapi tetap rusak lagi sehingga dia khawatir rumahnya tak lama lagi akan ambruk.
Dia dan keluarganya kini mengungsi dan menumpang di rumah mertuanya yang lebih layak huni.
“Setiap tahun, air laut pasti masuk ke dalam rumah,” katanya.
Untuk mencegah air masuk, ia dan warga lain sering sibuk menaruh karung pasir di pinggir-pinggir rumah.
Ketika ombak besar, ia dan keluarganya, terutama istri dan anak, merasakan ketakutan.
Mereka tidak bisa tidur sepanjang malam karena suara ombak dan angin.
Mata Pencaharian Hilang
Sebagai seorang nelayan, dia tidak asing dengan badai dan gelombang pasang yang kini tidak hanya merusak rumahnya tetapi juga melumpuhkan sumber penghasilan keluarga.
“Karena kondisi cuaca yang buruk dan angin kencang, saya sudah dua bulan ini tidak bisa melaut,” ungkapnya.
| Pansel Pejabat Pemkot Mataram Tarik Minat Pelamar dari Luar Daerah |
|
|---|
| Tunggakan Pajak Reklame Kota Mataram 2025 Tersisa Rp400 Juta |
|
|---|
| Kota Mataram Kebut Penyerapan Anggaran Jelang Akhir Tahun |
|
|---|
| Pemkot Mataram Telusuri Dugaan Pegawai Bodong Titipan Pejabat di Sejumlah OPD |
|
|---|
| Pertimbangan Calon Kepala SD-SMP di Mataram: Kompetensi dan Keberlanjutan Program |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/zainul_abrasi_ampenan_202046jpg.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.