Berita Kota Mataram

Antisipasi Banjir, Kecamatan Sekarbela Kota Mataram Gencarkan Normalisasi Sungai

Kecamatan Sekarbela Kota Mataram melakukan mitigasi banjir dengan normalisasi sungai, pengerukan sedimen, dan pengawasan pintu air.

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Dok. Istimewa
MUSIM HUJAN - Masyarakat di Kecamatan Sekarbela saat membersihkan sungai di depan Kantor Camat setempat beberapa waktu lalu. 

Ringkasan Berita:
  • PUPR merencanakan pembangunan kolam retensi dan perbaikan drainase.

 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Pemerintah Kecamatan Sekarbela Kota Mataram saat ini mengambil langkah mitigasi komprehensif untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, khususnya banjir, seiring dengan intensitas musim penghujan yang makin tinggi pada November 2025 ini.

Dari perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) NTB, puncak musim hujan diperkirakan akan berlangsung pada akhir November hingga Desember 2025 mendatang.

Kecamatan Skarbela menjadi sorotan, mengingat posisinya sebagai wilayah hilir yang rentan terhadap kiriman air dari daerah hulu.

Camat Sekarbela, Arief Satriawan mengatakan, langkah pencegahan utama yang digencarkan adalah normalisasi dan pengerukan sedimen pada saluran air dan sungai-sungai utama.

“Karena kalau melihat banjir pada bulan lalu itu dipicu oleh tingginya intensitas hujan di bagian hulu, pendangkalan sungai akibat sedimentasi yang tinggi, dan tumpukan sampah, ini yang saat ini kita antisipasi,” ucap Arief, Kamis (20/11/2025)

Pihak Kecamatan Skarbela lanjut dia, juga saat ini secara aktif meminta bantuan Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk segera menormalisasi sungai yang mengalami pendangkalan, seperti pada Kali Jangkuk.

Baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob untuk Pesisir Lombok dan Bima 19-26 November

Selain itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram telah menjalankan layanan PEIL Banjir yang mencakup perbaikan dan pemeliharaan drainase, pengerukan sedimen yang menyumbat saluran air, serta perbaikan jalan lingkungan di titik rawan genangan.

Selain itu, dilakukan juga pengawasan terhadap pintu air di Mataram, termasuk di Gerimak, Babakan, Pesongoran, dan Remeneng, dioptimalkan sebagai fokus utama kesiapsiagaan.

Sebelumnya, saat debit air di Kali Ancar meningkat tajam, tanggul yang bocor di Kelurahan Kekalik Jaya segera ditangani oleh Tiga Pilar untuk mencegah air merembes ke permukiman.

Arief menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor mengingat kecamatan Sekarbela  berada di wilayah hilir.

Ditekankannya, saat ini peningkatan kualitas infrastruktur di pinggir sungai dianggap perlu untuk menjaga kestabilan dan mengatasi luapan air sungai.

“Dinas PUPR juga berencana membangun kolam retensi di setiap kecamatan termasuk di Sekarbela sebagai langkah mitigasi jangka panjang untuk menampung air hujan,” jelasnya.

Menutup pernyataannya, Arief menganggap partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah ke sungai menjadi juga hal mendasar yang sangat penting dalam upaya pencegahan banjir saat ini.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved