Berita Kota Mataram

Kronologi Pelatih Sepak Bola di Mataram Ditemukan Meninggal di Musala SPBU

Hairil Alami (50), yang dikenal sebagai pelatih sepak bola, ditemukan meninggal dunia di musala SPBU.

Editor: Idham Khalid
Dok.Istimewa
EVAKUASI - Anggota Polsek Ampenan saat mengevakuasi jenazah Hairil, pria yang meninggal di musala SPBU Lingkar Selatan, Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Selasa (18/11/2025). 
Ringkasan Berita:
 
  • Hasil pemeriksaan polisi memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan dan korban diduga meninggal akibat serangan jantung.

TRIBULOMBOK.COM, MATARAM - Hairil Alami, pria berusia 50 tahun, ditemukan meninggal dunia di musala SPBU Lingkar Selatan, Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Selasa (18/11/2025).

Sontak insiden penemuan mayat tersebut, membuat geger pengunjung SPBU.

Kapolsek Ampenan AKP Ahmad Majmuk, menjelaskan bahwa laporan pertama datang dari petugas kebersihan (OB) SPBU yang curiga melihat seorang pria terbaring di dalam musala seperti sedang tidur. 

Petugas sempat mencoba membangunkan korban, namun tidak ada respons.

“Saksi kemudian memanggil rekan lainnya untuk memastikan kondisi pria tersebut. Setelah dicek, korban tidak menunjukkan tanda-tanda bernafas," ungkap Majmuk dalam keterangan tertulus yang diterima, Selasa (19/11/2025).

Karena khawatir terjadi sesuatu, saksi langsung melaporkannya ke pihak lingkungan dan kepolisian.

Tidak lama berselang, personel Polsek Ampenan tiba di lokasi dan segera melakukan olah tempat kejadian bersama Unit Identifikasi. Jenazah kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara.

Baca juga: ASN di Lombok Utara Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel

Berdasarkan hasil identifikasi, korban berasal Kecamatan Ampenan yang dikenal sebagai seorang pelatih sepak bola.

“Hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun kehilangan barang milik korban,” jelas Kapolsek.

Pemeriksaan medis sementara menyimpulkan bahwa korban diduga meninggal akibat serangan jantung yang dipicu oleh kondisi kelelahan.

“Kami imbau masyarakat untuk memperhatikan kesehatan dan kondisi anggota keluarga masing-masing, terutama jika menunjukkan gejala kelelahan berat atau kondisi medis tertentu,” kata Majmuk.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved