Gawe Desa Aikdewa ke-4 Kembali Digelar, Angkat Prosesi Adat Poposan
Gawe Desa Aikdewa, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) akan segera dilaksanakan untuk kali ke-4.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Laelatunniam
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Gawe Desa Aikdewa, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) akan segera dilaksanakan untuk kali ke-4, event budaya tersebut nantinya akan mengangkat budaya prosesi Poposan.
Poposan merupakan sebuah gazebo atau berugak setinggi 5 meter yang dibangun tanpa atap. Tempat itu dulunya digunakan untuk melaksanakan proses khitanan atau sunat masal oleh masyarakat.
Prosesi khitanan itu kini tak lagi dijumpai, sehingga melalui event Gawe Desa 4 Aikdewa akan kembali mengangkat prosesi tersebut untuk memperkenalkan budaya leluhur kepada generasi saat ini.
Ketua Panitia Gawe Desa 4 Aikdewa, Ustad Marzuki mengatakan setiap gelaran Gawe Desa Aikdewa selalu mengangkat budaya dan prosesi yang berbeda-beda, namun tentunya adat dan budaya yang dulunya pernah ada di desanya yang diangkat.
“Di Lombok Timur hampir setiap desa mempunyai event yang berbeda, baik itu adat, olahraga, kesenian, dan sebagainya. Kita di Aikdewa sendiri mengngkat tema adat dan budaya yang telah hilang dari tengah masyarakat,” ucap Marzuki setelah dikonfirmasi, Selasa (10/9/2024).
Gawe Desa Aikdewa sendiri sudah berlangsung pelaksanaannya selama 4 kali, namun event tersebut pertama kali dilaksanakan sejak tahun 2017 lalu. Akan tetapi karena adanya faktor bencana alam dan non alam seperti gempa bumi tahun 2018 dan dilanjutkan dengan pandemi Covid-19, maka kegiatan itu tak dilaksanakan dalam beberapa tahun.
“Hampir 3 tahun kemarin event ini vacum karena faktor musibah, kemarin mulai 2023 kita kembali laksanakan lagi dengan tema prosesi Ngalun Aiq Kokok dan Mandik Pengantin,” tuturnya.
Kini dalam gelaran yang ke-4, pada Gawe Desa Aikdewa mengangkat prosesi Ngalun Aiq Kokok dan Poposan.
Prosesi Ngalun Aiq Kokok sendiri selalu ada dalam setiap gelaran, dikarenakan sebagai bentuk wujud syukur masyarakat Aikdewa atas limpahan mata air yang ada di desa itu, serta sudah menjadi brand tersendiri dalam event tersebut.
Sementara prosesi Poposan atau sunatan masal yang diangkat dalam gelaran yang keempat yakni bertepatan dengan momen Maulid Nabi Muhammad SAW. Di mana pada momen itu, penyelenggara ingin memberikan dampak sosial dalam kegiatannya dengan melaksanakan sunatan masal bagi masyarakat.
“Karena pelaksanaannya berdekatan dengan maulid, maka kita angkat tradisi poposan agar berdampak nilai sosialnya bagi masyarakat. Nantinya kita akan sunat 20 orang anak dengan metode sunat modern yang belerjasama demgan rumah sunal Al Faraby dan Sunat Sulthon,” terangnya.
Tak hanya prosesi adat budaya, namun juga dirangkaikan dengan kegiatan jalan sehat dan hujan warna, peresean, serta ditutup dengan santunan serta Tabligh Akbar dan donasi bagi Palestina yang saat ini masih menderita alibat serangan dari zionis Israel.
“Tabligh Akbar kita rangkaikan demgan donasi bagi Palestina, nantinya pengajian akan diisi oleh ustad kondang nasional yakni Kiyai Syahrul Ramadhan,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Adat dan Gawe Desa (LAGDes) Aikdewa, Julius Yusuf mengatakan bahwa Gawe Desa Ke-4 tahun ini terlaksana dengan antusias dari masyarakat dan semangat yang begitu tinggi dari pemuda serta panitia, mereka terus berjuang demi pelaksanaan yang konsisten serta berkelanjutan.
Kebun Raya Lemor, Destinasi Asri nan Sejuk di Lombok Timur yang Cocok untuk Wisata Keluarga |
![]() |
---|
KPU Lombok Timur Menyasar 283 Data Warga untuk Coklit Terbatas |
![]() |
---|
Pelajar di Lombok Timur Hindari Tabrakan dengan Truk, Motor Nyungsep ke Sungai |
![]() |
---|
Alasan di Balik Kakak Beradik Lombok Timur Keliling Bagi Buku: Harga Kopi dan Selusin Buku |
![]() |
---|
Sosok Mujahid Pria Bagikan Buku ke Pelosok Indonesia Bersama Sang Adik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.