Berita Lombok Timur

Warga Asal Sekarteja Lombok Timur Akhiri Hidup di Pohon Jambu, Diduga Alami Trauma Sejak Gempa 2018

Korban sebelumnya sempat ke Polindes untuk meminta obat sakit kepala kemudian istirahat

ISTIMEWA
Polres Lotim melakukan olah TKP kejadian pria akhiri hidup di di Sekarteja, Selong, Lombok Timur, Senin (12/8/2024). Korban sebelumnya sempat ke Polindes untuk meminta obat sakit kepala kemudian istirahat. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Seorang warga inisial AB (61) nekat mengakhiri hidupnya di dahan pohon jambu belakang rumahnya di Sekarteja, Selong, Lombok Timur.

Korban diduga mengalami depresi akibat gempa Lombok 2018 sehingga kerap keluar masuk Rumah Sakit Jiwa (RSJ).

Kasi Humas Polres Lotim Iptu Nikolas Osman mengatakan kejadian bermula sekira pukul 19.40 wita.

Kala itu korban pergi ke Polindes Sekarteja untuk meminta obat dengan alasan kepalanya pusing. 

Korban pada saat itu langsung diberikan tablet paracetamol 500 mg.

Setelah meminum obat, korban istirahat.

Baca juga: Pemuda di Lombok Tengah Akhiri Hidup di Dekat Teras Rumah, Pesan Terakhir Melalui SMS Jadi Sorotan

"Saat bangun dari istirahatnya korban juga sempat makan malam dan istirahat kembali," ucap Nikolas. 

Tanpa sepengetahuan istrinya, ternyata korban bangun dari tidur sekira pukul 02:00 Wita untuk keluar ke halaman rumah.

"Sekira pukul 02:30 Wita, istri korban untuk mengambil air wudhu, tiba-tiba melihat korban sudah di pohon jambu belakang rumahnya dengan posisi tergantung," ungkapnya. 

Melihat kejadian tersebut, istri korban langsung meminta tolong kepada tetangga dan serta menghubungi anak-anak korban serta kepala lingkungan.

Selanjutnya setelah anak-anak korban datang dan langsung menurunkan korban.

Mereka juga membawa korban ke dalam rumah untuk disemayamkan sambil menunggu pihak kepolisian datang melakukan olah TKP dan pemeriksaan terhadap korban.

Baca juga: Pria 50 Tahun di Lombok Tengah Akhiri Hidup di Halaman Rumah

"Pada saat kepolisian tiba, korban dalam posisi sudah diturunkan dengan alasan kasihan terhadap korban, dan pihak keluarga telah menerima kematian yang dialami korban sebagai musibah," ungkap Nikolas. 

Tim Inafis polres bersama Polsek Selong telah mendatangi dan telah melakukan olah TKP.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved