Berita Lombok Tengah
Pemuda di Lombok Tengah Akhiri Hidup di Dekat Teras Rumah, Pesan Terakhir Melalui SMS Jadi Sorotan
Awalnya bapak korban mengira anaknya berdiri di atas motor yang diparkir di samping teras tempat tidur
Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Seorang pemuda inisial AL (22) meninggal dunia di Dusun Teluk Bulan Daye, Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Rabu (5/6/2024) pukul 01.30 WITA.
Kabar meninggalnya korban karena gantung diri ini viral di media sosial setelah diunggah oleh @astawirawan di akun Facebook pribadinya.
Korban diduga tidak sanggup menjalani hidupnya dan menyebut dirinya jadi beban pikiran selaku anak kedua dari tiga bersaudara.
AL diketahui sempat mengirim pesan singkat 30 menit sebelum kejadian tepatnya pukul 01.00 Wita.
Baca juga: Konten Bunuh Diri Berpotensi Jadi Pemicu, Ini Penjelasan Psikolog RSUD Provinsi NTB
Adapun isi SMS-nya dalam Bahasa Sasak:
"kengendeng maaf pengeran inak amangk sementonk,endek tahen angenk meriak idapn inakh amakh semetonkh,adem ndek jogang lamun embung bangkatk tu mbong rage amakh bing kakakh daet arikh taokn memite,mohon maafkhh, pngerankh inakh amakh semetonkh kengendeng maaf belek-belek doengkh pangerankh inakh amakh semetonkh mudahankh Solah taokm elek kehidupankh sak karing skali.
Adapun diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya sebagai berikut:
"Saya meminta maaf kepada ibu, bapak, dan saudara saya. Saya tidak tahan dengan pikiran saya wahai Ibu, bapak dan saudaraku, biar kalian semua tidak gila juga. Kalau semua embung dan sawah di Embung Rage, minta tolong ayah agar berikan ke kakak dan adek saya sebagai tempat mereka mencari nafkah. Mohon maaf wahai ibu dan bapakku dan semua saudaraku. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Mudah-mudahan tetap berbahagia setelah apa kehidupan saya yang terakhir kali.
Kapolsek Kapolsek Pujut, Iptu Kalimantan Jaya menerangkan saksi sekaligus ayah korban pada malam tersebut sedang berbaring di teras rumahnya.
Semula ayah korban mengira anaknya berdiri di atas motor yang diparkir di samping teras tempat tidur orang tuanya.
Baca juga: Keterbatasan BPJS Dalam Menangani Kasus Tindakan Bunuh Diri
Selang beberapa menit orang tua korban menangis dan memanggil ibu korban Baiq Sarbini memberitahukan bahwa anaknya sudah gantung diri di dekat teras rumahnya.
"Setelah itu bapak sama ibunya korban dan adiknya berusaha menurunkan korban dengan memotong tali yang digunakan gantung diri dengan sabit," jelasnya.
kemudian korban dibawa masuk kedalam rumahnya.
Sekitar pukul 01.30 WITA masyarakat sekitar berdatangan ke rumah korban yang mendengar tangisan dari sang ibu.
Mereka segera membawa korban ke rumah sakit Mandalika untuk memastikan kondisi.
Dua Pemuda di Lombok Tengah Diamuk Massa Usai Kedapatan Curi LPG 3 Kilogram |
![]() |
---|
Dana Transfer Pusat ke Lombok Tengah Dipangkas Rp383 Miliar, Ini 3 Dampaknya terhadap Pembangunan |
![]() |
---|
Miris! Siswa SDN Tambing Kekeq Lombok Tengah Belajar di Kelas dengan Sekat Dinding Triplek |
![]() |
---|
Lalu Ramdan Terpilih sebagai Ketua Pemuda NW Lombok Tengah 2025-2028 |
![]() |
---|
Penyebab Kelangkaan LPG 3 Kg di Lombok Tengah, Polisi Sebut Akar Permasalahan di Tingkat Konsumen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.