Berita Lombok Tengah
Miris! Siswa SDN Tambing Kekeq Lombok Tengah Belajar di Kelas dengan Sekat Dinding Triplek
SD Negeri Tambing Kekeq hanya memiliki 4 ruangan sehingga setiap ruangan dapat diisi kelas berbeda
Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Keterbatasan ruang kelas di SD Negeri Tambing Kekeq, Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah memaksa siswa harus belajar di kelas yang disekat dinding triplek.
Berdasarkan pantauan Tribun Lombok, keterbatasan ruang kelas ini membuat tidak nyaman karena suara berisik dari kelas di sebelahnya.
Tak jarang pula, dinding triplek ini dipukul-pukul siswa terutama saat waktu kosong pembelajaran.
Para guru harus mengeluarkan tenaga ekstra supaya para siswa bisa memahami pembelajaran dengan baik.
Kondisi itu pun menarik berbagai pihak untuk memberi dukungan.
Tastura Mengajar, sebuah lembaga nonprofit yang memberikan semangat dan dukungan pendidikan terhadap pendidikan di wilayah-wilayah pelosok.
"SD Negeri Tambing Kekeq hanya memiliki 4 ruangan, di mana 1 ruangan guru dan 3 ruangan untuk kegiatan belajar dan masing-masing kelas diberi sekat triplek, agar dalam satu ruang menjadi 2 kelas belajar," kata Ketua Tastura Mengajar, Lalu Gitan, pada Senin (29/9/2025).
Baca juga: Dewan Minta Pemda-Pihak Bersengketa Jamin Kasus Lahan SDN 3 Karang Bongkot Tidak Berdampak ke Siswa
Ia pun menuturkan bahwa kondisi ini telah terjadi bertahun-tahun. Menurutnya, jika terus dibiarkan, tentu akan sangat mengganggu proses pembelajaran anak-anak.
Sebab tak jarang suara ribut antara kelas satu terdengar ke kelas dua. Bahkan terkadang dinding penyekat dari triplek dipukul-pukul oleh siswa, sehingga sangat mengganggu ketenangan saat proses pembelajaran berlangsung.
"Namanya triplek kalau dipukul-pukul pasti mengeluarkan suara. Nah, anak-anak suka memukul penyekat itu, bahkan sampai berlubang. Makanya sering berisik dan mengganggu proses belajar," lanjut Gitan.
Pihaknya berharap agar pemerintah segera memberikan perhatian khusus terhadap kondisi sekolah tersebut.
"Belum lagi kalau ada ujian atau asesmen seperti ANBK untuk kelas 5 kemarin. Kelas 6 terpaksa harus numpang di ruang kelas 3 dan 4, jadi satu ruangan diisi 3 kelas," ungkap Lalu Gitan.
Pihaknya juga menyoroti semangat dari anak-anak yang ingin terus mendapat fasilitas belajar yang jauh lebih baik.
"Hampir satu minggu kami berkegiatan di Tambing Kekeq, anak-anak begitu antusias untuk mengikuti proses belajar yang kami lakukan, meski dengan segala keterbatasan yang ada," kata Gitan.
Lalu Ramdan Terpilih sebagai Ketua Pemuda NW Lombok Tengah 2025-2028 |
![]() |
---|
Penyebab Kelangkaan LPG 3 Kg di Lombok Tengah, Polisi Sebut Akar Permasalahan di Tingkat Konsumen |
![]() |
---|
Angka Kemiskinan di Lombok Tengah Tahun 2025 Turun hingga 1,3 Persen |
![]() |
---|
Investor Jepang NBA Cek Pengerjaan Bantuan Renovasi di Sekolah NU Lombok Tengah |
![]() |
---|
Truk Fuso Terguling di Jontlak Lombok Tengah: Sopir Selamat, Puluhan Ton Jagung Berserakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.