TTG Nusantara XXV

Aporit, Karya Inovasi Tiga ASN Kota Bima yang Masuk Lima Besar Lomba TTG Nasional 2024

Aporit (Alat Penabur Kaporit) dari NTB masuk nominasi lima besar dalam ajang lomba TTG (Teknologi Tepat Guna) tingkat nasional tahun 2024.

|
Penulis: Laelatunniam | Editor: Wahyu Widiyantoro
ISTIMEWA
Tiga ASN Pemkot Bima Asryadin, Zukaidan, dan Arief Rahmansyah. yang menciptakan teknologi Aporit dalam lomba Teknologi Tepat Guna tingkat nasional 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Aporit (Alat Penabur Kaporit) dari NTB masuk nominasi lima besar dalam ajang lomba TTG (Teknologi Tepat Guna) tingkat nasional tahun 2024.

Rupanya teknologi Aporit ini dicetuskan tiga orang ASN Pemerintah Kota Bima, yaitu Asryadin, Zukaidan, dan Arief Rahmansyah.

Ketua Tim Asryadin menceritakan awal mula Aporit diciptakan, berangkat dari isu kualitas air yang kurang bersih di Kota Bima.

Kemudian kasus diare cukup tinggi setiap tahunnya.

Baca juga: Mengenal Karya Perwakilan Lombok Utara di Ajang TTG, Buat Alat Nyukuran untuk Kupas & Parut Kelapa

Salah satu penyebabnya adalah karena warga mengkonsumsi air yang tidak higienis.

Asryadin dengan latar pendidikan magister mikrobiologi menyadari betul pentingnya kaporisasi untuk membunuh mikroorganisme, termasuk bakteri penyebab diare.

Selama ini masyarakat melakukan kaporisasi, namun pencampuran kaporit masih konvensional sehingga larutnya tidak maksimal.

Serbuk kaporit lebih banyak menempel di dinding wadah penampungan air.

Tabung Aporit yang dibuat dengan 20 irisan ini akan mengeluarkan kaporit secara perlahan sehingga penyebarannya lebih merata.

Baca juga: Pemkot Bima Buka TTG Tingkat Kota, HM Rum: Beri Dukungan Penuh Wujudkan Cita-cita Kemajuan Teknologi

"Ketika alat ini dimasukin ke dalam sumur, tandon secara perlahan kaporit akan keluar melalui irisan-irisan ini sehingga penyebarannya ke seluruh air,"terangnya.

Tabung Aporit sudah melalui berbagi tes dan uji coba sejak mulai digodok tahun 2022.

Sudah melalui berulang kali pemeriksaan laboratorium apakah Aporit efektif dalam meningkatkan kualitas air dan membunuh mikroorganisme.

"Alhamdulillah hasilnya bagus, selama penyimpanan 2 minggu dalam sarana air bersih, Aporit efektif menurunkan kadar kimia air dan menekan pertumbuhan bakteri,"jelasnya.

Asryadin menceritakan ide pembuatan Aporit ini muncul tahun 2021, namun penggarapan mulai tahun 2022.

Ia dan dua rekannya lainnya patungan dana masing-masing Rp 1 juta untuk pembelian alat dan bahan pembuatan Aporit.

Sejak saat itu pengembangan Aporit mulai serius dijalankan.

Kini Aporit sudah digunakan 200 pengguna di wilayah NTB.

Aporit juga sudah didistribusikan di marketplace.

Merek Aporit sudah didaftarkan hak merek di hak kekayaan intelektual.

Terbaru Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIN) Kota Bima berkomitmen akan membantu mendaftarkan hak cipta Aporit tahun ini.


(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved