TTG Nusantara XXV

2 Inovasi Teknologi Tepat Guna asal NTB Juara Nasional

Sementara alat penebar kaporit (Aporit) kebutuhan air bersih dari Kota Bima berhasil menjadi juara favorit kategori TTG unggulan.

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
Asryadin (kiri) penemu alat penebar kaporit (APorit) juara favorit inovasi TTG kategori inovasi TTG unggulan dari Kota Bima. Sementara foto kanan Dandi Lasmula penemu alat PHP Si Alam asal Kabupaten Sumbawa Barat juara 3 kategori TTG Inovasi. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Dua inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) keluar sebagai juara naional TTG Nusantara XXV. Dua inovasi tersebut berasal dari Kota Bima dan Kabupaten Sumbawa Barat.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Kependudukan dan Pencacatan Sipil (DPMPD-Dukcapil) Ahmad Nur Aulia mengatakan, dua nominasi tersebut diantaranya, alat pengendali hama tanaman padi siang dan malam (PHP Si Alam) dari Sumbawa Barat berhasil menmpati juara 3 kategori inovasi.

Sementara alat penebar kaporit (Aporit) kebutuhan air bersih dari Kota Bima berhasil menjadi juara favorit kategori TTG unggulan.

"Adanya kegiatan ini menjadi wadah untuk mempromosikan karya-karya para inovator, ada transfer knowledge sharing, ada promosi juga karena ini juga ada istilahnya program temu bisnis," kata Aulia, Senin (15/7/2024).

Baca juga: BREAKING NEWS: Mendes PDTT Buka Kegiatan TTG Nusantara 2024 di NTB

Aulia berharap, program inovasi TTG ini mampu mendorong masyarakat desa berinovasi, dalam menciptakan teknologi untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Karena penerapan teknologi tepat guna tersebut menurut Aulia paling cocok dikembangkan di desa-desa.

"Kalau sekarang teknologi mahal-mahal, kita coba cari yang sederhana, murah dan mudah bisa diterapkan di desa untuk menyelesaikan masalah dengan kondisi masing-masing," katanya.

Seperti alat PHP Si Alam, alat pengusir hama burung dan serangga pada tanaman padi tersebut mempermudah pekerjaan para petani.

Para petani tidak perlu lagi setiap saat membunyikan kaleng untuk mengusir burung, dengan alat tersebut yang secara otomatis bisa bunyi sendiri membuat para petani bisa fokus mengerjakan yang lainnya.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, berharap gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nusantara mampu meningkatkan promosi terhadap TTG dari masing-masing daerah.

"Termasuk yang saya sampaikan ekosisten pemasaran, kita tidak hanya berbicara ekosistem produksi bagaimana teknologi tepat guna semakin ditemukan, semakin menjawab kebutuhan masyarakat," kata Gus Halim sapaan akrab Mendes PDTT di Mataram.

Gus Halim menjelaskan, banyak kebutuhan masyarakat yang sebenarnya di daerahnya sendiri tidak ada, namun di daerah lain ada. Tetapi karena kurangnya promosi membuat, kebutuhan tersebut tidak ditemukan.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved