Berita Lombok Timur

Dilanda Kekeringan, Lahan Pertanian di 4 Kecamatan Lombok Timur Terancam Gagal Panen

Sejumlah wilayah di Kabupaten Lombok Timur (Lotim),hingga saat ini mengalami kekeringan imbas musim kemarau.

Ahmad Wawan Sugandika/TribunLombok.com
Petani di Kecamata Jerowaru yang mengairi tanaman tembakaunya menggunakan es batu. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Sejumlah wilayah di Kabupaten Lombok Timur (Lotim),hingga saat ini mengalami kekeringan imbas musim kemarau.

Dari pantauan TribunLombok.com, setidaknya ada 4 kecamatan yang alami kekeringan cukup parah hingga membuat sejumlah lahan pertanian milik masyarakat terancam gagal panen.

Kepala Dinas Pertanian Lotim, Sahri mengaku, jika kondisi tersebut masih wajar pada bulan-bulan ini. Ia juga belum memastikan jumlah dan luas lahan pertanian warga yang terdampak.

"Untuk jumlah luasan yang terdampak kami belum tahu pasti. Tetapi, belum terlalu parah terdampaknya. Ini juga merupakan sesuatu yang wajar terjadi di musim kemarau," ucap Sahri setelah dikonfirmasi, Jumat (12/7/2024).

Baca juga: Lombok Barat Siaga Bencana Kekeringan, 16 Desa Rawan Terdampak

Akan tetapi, beda halnya dengan petani yang menanam tembakau, dimana pada lahan yang ditanam hingga saat ini masih terkendala sumber irigasi yang tidak ada.

Dengan kondisi itu, Sahri mengakui sejumlah petani terpaksa harus mengganti air untuk mengairi tembakaunya menggunakan es batu.

"Sebetulnya daerah-daerah yang tidak punya air jangan ditanami, tetapi petani punya solusi dan inovasi bagaimana cara mengatasi kekeringan, satu caranya mereka menggunakan es batu," katanya.

Lebih jauh dia menjelaskan, bagi daerah yang tidak punya sumber irigasi ini, pihaknya akan dibuatkan solusi dengan membuat sambungan irigasi dari hulu dan mengusulkan pembuatan sumur bor di daerah-daerah tersebut.

Disebutkan, untuk saluran irigasi dari bendungan Pandanduri merupakan ranah Dinas PUPR.

"Pembuatan irigasi ada tiga kebutuhan yakni kebutuhan induk, primer dan tersier. Kita hanya berperan di bagian tersier atau mengatur pembagian airnya," tutupnya.

Di tempat terpisah, Kepala Bidang Perkebunan Distan Lotim, Mirza Sofian mengatakan, rencana tanaman tembakau tahun ini seluas 24.897 hektar. Baik tembakau Virginia dan tembakau rajang.

Tren penanaman tembakau rajang tahun ini mengalami peningkatan di bandingkan dengan tahun lalu. Rencana tanam tembakau rakyat tahun ini seluas 12.731 hektar. Sedangkan Virginia seluas 12.166 hektare.

Baca juga: 8 Daerah di NTB Masuk Zona Merah Kekeringan, Pemerintah Rencanakan TMC Hujan Buatan

"Untuk tembakau rajang sampai bulan Mei kemarin sudah 60 persen yang menanam. Kemudian yang Virginia baru 30 persen. Jumlah ini tentu saat ini sudah meningkat lagi," terang Mirza.

Banyaknya petani tembakau yang beralih ke rajang dikarenakan biaya produksi tidak terlalu mahal, terutama biasa pasca panen. Pemasaran tembakau rajang juga dijual melalui pasar bebas dan dikirim langsung ke luar daerah tidak seperti tembakau rajang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved