Pilkada 2024

Warga Protes Kandang Ayam Potong di Desa Montong Belae Jadi Sumber Bau Tidak Sedap dan Lalat Hijau

Masyarakat di Desa Belae Kecamatan Keruak, Lombok Timur resah dengan keberadaan kandang ayam potong

ISTIMEWA
Kolase foto penampakan kandang ayam di Desa Montong Belae, lalat hijau, dan warga yang dikerubungi lalat. Masyarakat di Desa Belae Kecamatan Keruak, Lombok Timur resah dengan keberadaan kandang ayam potong. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Masyarakat di Desa Belae Kecamatan Keruak, Lombok Timur resah dengan keberadaan kandang ayam potong atau negeri yang berada tidak jauh dengan permukiman warga.

Peternakan yang sudah berjalan selama 6 tahun itu menyebabkan bau tidak sedap dan menimbulkan banyak lalat.

Warga sempat melaporkan perihal keresahan ini ke pemerintah desa (Pemdes) setempat dan kandang ayam tersebut juga sempat ditutup sementara.

Surat pemberitahuan penutupan kandang telah dilayangkan pihak pemerintah daerah yang diterbitkan pada Selasa 7 Juli 2022 lalu.

Baca juga: Nenek Ini Tinggal di Rumah Gedek Dekat Kandang Ayam, Dewan Janji Bantu Akhir April

Kepala Wilayah (Kawil) Dusun Montong Belae Timur, Sahdan mengungkapkan, surat itu ditandatangani masyarakat dengan dinas terkait seperti PMPTSP Lombok Timur, DLHK, Kasat Pol PP, Sekcam, hingga Polsek Keruak.

Kandang ayam yang berjarak sekira 100 meter dari areal pemukiman masyarakat membuat kenyamanan warga sekitar terganggu.

Setidaknya, ada 3 dusun di 2 Desa yang terkena dampak parah dari keberadaan kandang ayam tersebut.

Di antaranya dua dusun di Desa Montong Belae yakni Dusun Montong Belae Timur, dan Dusun Montong Belae Bat. Dusun satu lagi yang mendapatkan dampak dari kandang tersebut yakni Dusun Montong Retek Desa Ketapang Raya.

Terparah dialami Dusun Montong Belae Timur dengan Kepala Keluarga (KK) terdampak sebanyak 202 orang.

Baca juga: 3 Pengedar Narkoba di Mataram Ditangkap, Simpan Sabu Dalam Kandang Ayam

Sahdan berharap, dengan rentetan penolakan dari masyarakat, kandang ayam yang ada di dusun tersebut ditutup atau dipindahkan ke tempat yang tidak mengganggu keseharian masyarakat setempat.

"Bayangkan saja, kadang di kandang itu dibiarkan tai ayam itu menumpuk, nah kalau sebelum panen itu wajib sudah banyak lalat, dan itu masuk ke rumah rumah warga, menumpuk diteras hingga tembok warga sekitar," ungkap Sahdan menjawab TribunLombok.com, Senin (22/4/2024).

Saat ini, pihak kanwil juga telah melayangkan surat protes ke Pemdes Montong Belai, pihak desa juga sudah menyampaikan keluhan masyarakat itu ke dinas terkait, seperti DLH, Dinkes, hingga dengan Dinas Perijinan.

Kepala Desa (Kades) Montong Belae Lalu Samsul Bahri, mengaku sudah menyerahkan langsung surat itu ke dinas terkait pada tahun 2023.

"Sekarang kami sudah layangkan surat itu ke Dinas perizinan, hingga satpol pp, tinggal tunggu balasan," katanya.

Ia berharap, kasus antara masyarakat dengan peternak ayam yang terjadi di desanya segera selesai, dan apa yang diindahkan masyarakat dijalankan.

"Mudahan ini dijalankan oleh yang bersangkutan (terduga M), demi kebaikan bersama di masyarakat," tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved