Berita Lombok Timur

Harga Jagung di Lombok Timur Anjlok, Petani Mengeluh Hasil Panen Tidak Sebanding Biaya Tanam

Petani di Lombok Timur Sabhan seharusnya dapat hasil panen 12 ton tapi ternyata hanya 7 ton

Penulis: Rozi Anwar | Editor: Wahyu Widiyantoro
ISTIMEWA
Sejumlah petani panen jagung di Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur, NTB, saat panen, Sabtu (20/4/2024). 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com Rozi Anwar

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Sejumlah petani mengeluhkan harga jagung di Lombok Timur yang saat ini kisaran seharga Rp 3.600 sampai Rp 3.800 per kilogram.

Seorang petani jagung Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur Sahban (44) merasa rugi setelah ia tahu hasil penjualan sangat jauh dari taksirannya.

"Siapa yang tidak kecewa dari harga bibit, pupuk belum lagi obat-obatan yang mahal, dan hasil panen kita sangat sedikit, jauh dari kisaran yang saya prediksi," keluhnya saat ditemui di rumahnya, Minggu (21/4/2024).

Dari sekitar 1,5 hektare yang ia kelola, hasil panen jauh dari prediksi.

Baca juga: Harga Jagung di Lombok Timur Rontok Hingga Rp4 Ribu Per Kilogram Jelang Panen Raya

"Kalau perhitungan saya seharusnya dapat 12 ton tapi ternyata saya dapat 7 ton, ini sangat jauh dari perhitungan saya," terangnya.

Hal itu tidak dapat menutup biaya produksi apalagi harga pupuk melonjak.

"Harga pupuk subsidi saja seharga sekitar Rp 1.700.000 kalau kita dapat pupuk subsidi, namun seperti saya tidak dapat pupuk subsidi jadi saya beli pupuk sekitar Rp 3.200.000 yang saya pakai, belum lagi harga obat-obatan seharga ratusan ribu," katanya.

Di sisi lain dia menyewa lahan per tahunnya Rp 3.000.000.

Baca juga: Harga Jagung di NTB Anjlok, Pemerintah Minta Petani Jaga Kualitas

"Belum lagi biaya buruh yang setengah hari Rp 60.000 per orang, jika sepuluh orang sudah Rp 600.000 dan belum biaya makan dan minum,"ujarnya.

Ia berharap kepada pemerintah untuk memperhatikan harga pupuk agar petani bisa sejahtera menjadi petani.

"Harga pupuk mahal, harga bibit mahal sedangkan harga hasil panen kami murah, itu kami harapkan kepada pemerintah untuk memikirkan kami sebagai petani,"tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved