Selamatkan Generasi Muda, Pemkab Bima Ingatkan Bahaya HIV/AIDS dan Narkoba

Pemerintah Kabupaten Bima mengingatkan generasi muda mengenai bahaya penyakit menular HIV/AIDS dan bahaya laten narkoba.

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Endra Kurniawan
Humas Pemkab Bima
Pemerintah daerah berkolaborasi dengan BNNK Bima, RSUD Bima, UPT Puskemas Kecamatan dan Komisi Penanggulan AIDS (KPA) saat sosialiasasi di salah satu sekolah. Sosialisasi ini hajatannya untuk membentengi generasi muda mengenai bahaya penyakit menular HIV/AIDS dan bahaya laten narkoba. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Pemerintah Kabupaten Bima mengingatkan generasi muda mengenai bahaya penyakit menular HIV/AIDS dan bahaya laten narkoba.

Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Bima, Suryadin mengatakan pada tahun ini fokus pada kegiatan penyuluhan bagi pelajar SMP/SMA di Kabupaten Bima.

Baca juga: Puluhan Kasus HIV/AIDS Terdeteksi di Kota Bima, Dinkes Kesulitan Skrining: Masih Dianggap Aib

Agendanya pun bertahap dari tingkat kecamatan, dimulai dari SMAN 3 Donggo, SMAN 1 Soromandi, SMAN 1 Sape, SMAN 1 Lambu dan SMA di Kecamatan Langgudu, Monta, Tambora atau Sanggar, Woha, Belo, dan Palibelo. Selanjutnya sosialisasi menyasar SMA di Kecamatan Wawo, SMA di Kecamatan Bolo, Madapangga, Ambalawi, dan Wera.

"Penyuluhan tentang bahaya laten narkoba dan bahaya penyakit menular HIV/AIDS secara berkala dikalangan pelajar," terang Suryadin, Rabu (21/2/2024).

Dijelaskannya, sosialisasi ini memberikan wawasan dan pemahaman bahwa narkoba dan penyakit HIV/AIDS musuh bersama yang dapat menghancurkan moral bangsa dan merusak kesucian agama.

"Ini merupakan bentuk tanggungjawab pemerintah daerah terhadap masa depan generasi bangsa," tambahnya.

Baca juga: Tren Pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Bima Meningkat, Mahasiswa Hingga Keluarga Pejabat

Dalam sosialisasi, pemerintah daerah berkolaborasi dengan BNNK Bima, RSUD Bima, UPT Puskemas Kecamatan dan Komisi Penanggulan Aids (KPA) Kabupaten Bima. Dalam kesempatan itu, pelajar dibekali wawasan kebangsaan, pembinaan keimanan dan ketaqwaan.

"Ini sebagai benteng pertahanan generasi muda sebagai pelanjut kehidupan berbangsa dan bernegara," pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved