Puluhan Kasus HIV/AIDS Terdeteksi di Kota Bima, Dinkes Kesulitan Skrining: Masih Dianggap Aib

Penderita HIV/AIDS dari tahun 2022 hingga bulan November 2023, tercatat ada sebanyak 43 orang.

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNLOMBOK.COM/TONI HERMAWAN
Kabid P3PL Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima, Hj Fitriani saat merincikan jumlah penderita HIV/AIDS, Senin (11/12/2023). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Penderita HIV/AIDS dari tahun 2022 hingga bulan November 2023, tercatat ada sebanyak 43 orang.

Kabid P3PL Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima, Hj Fitriani merincikan tahun 2022 menargetkan 4.394 orang untuk diskrining.

Namun, yang berhasil diskrining oleh dinas kesehatan dan pihak puskemas sebanyak 4.340 orang hasilnya 29 orang positif dan dua kematian.

Baca juga: Tren Pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Bima Meningkat, Mahasiswa Hingga Keluarga Pejabat

Selanjutnya tahun 2023 menargetkan 4.460 orang diskrining. Dari angka ini yang sudah diskrining hingga bulan Oktober sebanyak 3.340 orang dan ditemukan 14 kasus.

"43 orang yang positif akumulasi tahun 2022-2023 ini," terang Fitriani saat ditemui TribunLombok.com di ruang kerjanya, Senin (11/12/2023).

Saat ini pihaknya masih bekerja keras dengan pihak-pihak terkait untuk mencapai target skrining.

Fitriani menyebut, tantangannya masih ada kesulitan melacak para penderita. Jika sudah terjangkit masih memiliki perasaan malu untuk mendatangi fasilitas kesehatan guna mendapatkan pelayanan medis.

"Kita kadang kesulitan, HIV/AIDS ini mereka anggap aib dan kadang malu berobat," keluhnya.

Baca juga: 39 Kasus HIV/AIDS di Lombok Timur Didominasi Pelaku Seks Sejenis, Belum Ada Indikasi Mpox

Ia pun tidak berani mengklaim kasus penyebaran HIV/AIDS menurun atau pun bertambah. Sebab masih dilakukan pendataan.

"Bulan Desember belum kita masukkan datanya," tambah Fitriani.

Informasi tambahan, penularan virus disebabkan adanya hubungan seksual yang tidak sehat dan bergonta-ganti pasangan, penggunaan jarum suntik secara bergantian, transfusi darah dan pemberian asi oleh ibu yang terinfeksi HIV/AIDS.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved