44 Kasus HIV AIDS Ditemukan di Lombok Timur Sepanjang Tahun 2022
Kelompok yang beresiko tinggi terkena HIV AIDS ialah Pekerja Seks Komersial (PSK), Lelaki Seks lelaki (LSL), dan pengguna jarum suntik (Penasun)
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Sejak bulan Januari hingga menjelang akhir tahun 2022 ini, tercatat sebanyak 44 kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) ditemukan di Lombok Timur.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lombok Timur Pathurrahman merinciĀ jumlah kasus HIV AIDS tersebut.
"44 jumlah kasus yang ditemukan di Lombok Timur dengan rincian 24 kasus HIV dan 20 kasus AIDS," ucapnya saat dikonfirmasi TribunLombok.com, Senin (5/12/2022).
Dinkes Lombok Timur dan RSUD Soedjono Selong telah menyiapkan ruangan khusus untuk perawatan pengidap HIV AIDS.
Baca juga: Gejala HIV AIDS yang Perlu Diwaspadai, Deman hingga Penurunan Berat Badan
Perawatan penyakit ini menurutnya tidak semudah perawatan penyakit-penyakit yang lain sehingga dalam penanganan dan pencegahan Dinkes telah bekerjasama dengan berbagai pihak.
Selain itu untuk melakukan pencegahan terhadap kasus HIV AIDS, Dikes Lombok Timur juga rutin melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah.
Meski diakuinya tidak semua sekolah di Lombok Timur telah dimasuki namun hal itu akan terus dilakukan.
"Termasuk juga kami pernah melakukan pertemuan dengan Polres, camat dan pihak lainnya untuk sosialisasi pencegahan HIV AIDS ini, karena untuk mengatasi penyakit ini kita harus lakukan secara bersama-sama," terangnya.
Kerawanan HIV AIDS
Disebutkan kelompok yang beresiko tinggi terkena penyakit in ialah Pekerja Seks Komersial (PSK), Lelaki Seks lelaki (LSL), dan pengguna jarum suntik (Penasun).
Meski kasus HIV AIDS yang ditemukan di Lombok Timur cukup banyak, namun belum ada pasien yang meninggal.
"Sejak beberapa tahun ini belum ada kasus meninggal yang kami temukan," pungkasnya.
(*)