AJI Mataram Bantu Jurnalis Terdampak Banjir di Bima dan Sumbawa

Ketua AJI Mataram M Kasim mengatakan, pihaknya bergerak cepat memberikan bantuan kepada jurnalis yang terdampak banjir di Kabupaten Sumbawa dan Bima.

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Sirtupillaili
Dok.Istimewa
Kolase dua jurnalis yang terdampak banjir di wilayah Sumbawa dan Bima, Provinsi NTB Dedi Mawardi (dua dari kiri) dan LM Tudiansyah (kanan) saat menerima bantuan berupa sembako dari AJI Mataram, Sabtu (10/2/2024). 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Mataram memberikan bantuan terhadap jurnalis yang terdampak banjir di Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

Ketua AJI Mataram M Kasim mengatakan, pihaknya bergerak cepat memberikan bantuan kepada jurnalis yang terdampak banjir di Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Bima, Jumat (9/2/2024).

Bantuan berupa bahan pokok dan makanan siap saji diprioritaskan bagi anggota AJI Mataram maupun jurnalis lainnya.

"Kita prioritaskan dulu untuk anggota yang terdampak," kata M Kasim alias Cem, Sabtu (10/2/2024).

Dua jurnalis yang terdampak banjir yakni Dedy Mawardi di Sumbawa dan LM Tudiansyah di Bima.

Menurutnya, jurnalis juga merupakan masyarakat sipil yang perlu mendapatkan perhatian.

Baca juga: Update Banjir Sumbawa, 10 Rumah Warga Ambruk dan 4 Lainnya Hanyut Terbawa Arus

Oleh karena itu, AJI Mataram bergerak cepat melakukan pendataan dan assesment terhadap jurnalis yang terdampak musibah banjir di dua wilayah di Pulau Sumbawa tersebut.

Cem menegaskan, penyaluran bantuan itu sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap jurnalis yang mengalami musibah.

Hal serupa juga pernah dilakukan AJI Mataram pada saat gempa bumi tahun 2018.

"Kami juga menyalurkan bantuan kepada teman-teman jurnalis yang menjadi korban," ujarnya.

Selain menjadi korban, jurnalis juga tetap menjalankan tugas jurnalistiknya untuk memberitakan peristiwa yang terjadi di daerah mereka.

Ia berpesan kepada jurnalis yang terdampak bencana agar tetap memprioritaskan keselamatan diri dan memastikan keluarga mereka dalam kondisi aman sebelum turun ke lapangan.

"Pastikan dulu semua dalam aman karena tidak ada berita seharga nyawa," pesannya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved