Kegiatan Warga Binaan Lapas Terbuka Lombok Tengah: Bertani, Beternak, dan Menekuni Olahraga

Lapas terbuka dihajatkan sebagai sarana asimilasi dan edukasi sehingga tanpa tembok tinggi seperti Lapas pada umumnya

Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
Warga binaan Lapas Terbuka Lombok Tengah menjalankan mesin traktor. Lapas terbuka dihajatkan sebagai sarana asimilasi dan edukasi sehingga tanpa tembok tinggi seperti Lapas pada umumnya. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Warga binaan Lapas Terbuka Kelas IIB Lombok Tengah bisa berbaur dengan berinteraksi dengan masyarakat sekitar.

Lapas terbuka terletak di Desa Selebung, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Lapas terbuka dihajatkan sebagai sarana asimilasi dan edukasi sehingga tanpa tembok tinggi seperti Lapas pada umumnya.

Bangunanya tanpa jeruji besi atau di lapas terbuka biasa disebut pondok.

Baca juga: PROFIL Anak Agung Gde Ngurah Putra, Kalapas Terbuka Lombok Tengah yang Memimpin dengan Prinsip Adil

Hal ini karena kunci kamar dibawa sendiri oleh warga binaan.

Warga binaan di Lapas terbuka ini merupakan narapidana yang memiliki sisa hukuman mulai dari tiga tahun, dua tahun, sembilan bulan, enam bulan, hingga tiga bulan.

Mereka berasal dari unit pelaksana teknis (UPT) pemasyarakatan di seluruh Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kepala Lapas Terbuka Kelas IIB Lombok Tengah Anak Agung Gde Ngurah Putra mengatakan, total warga binaan di lapas terbuka Lombok Tengah sebanyak 39 orang.

Pria yang akrab disapa Agung ini mengatakan, warga binaannya adalah narapidana tindak pidana umum mulai dari pencurian, perampokan, dan kecelakaan lalu lintas.

Kepala Lapas Terbuka Kelas IIB Lombok Tengah Anak Agung Gde Ngurah Putra.
Kepala Lapas Terbuka Kelas IIB Lombok Tengah Anak Agung Gde Ngurah Putra. (TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO)

"Yang tidak bisa itu teroris, narkoba, dan perempuan tidak boleh," beber Agung kepada Tribun Lombok saat ditemui Tribun Lombok diruang kerjanya, Kamis (1/2/2024).

Berbagai program pembinaan dilakukan untuk mengajarkan kehidupan mandiri kepada para warga binaan.

Yakni pertanian, peternakan hingga perikanan diajarkan kepada para warga binaan.

"Mereka menanam padi, singkong, jagung, ketela. Sementara untuk peternakan mereka memelihara ayam. Sementara untuk perikanan mereka memelihara ikan pada kolam besar yang kita miliki," jelas Agung.

Guna menguatkan kerohanian dan religiusitas dari warga binaan, setiap Jumat dilakukan acara Iman dan Taqwa seperti lapas pada umumnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved